kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CEO SoftBank ikut menentang penyelenggaraan Olimpiade Tokyo


Senin, 24 Mei 2021 / 09:41 WIB
CEO SoftBank ikut menentang penyelenggaraan Olimpiade Tokyo
ILUSTRASI. Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo yang direncanakan pada akhir Juli nanti masih menuai pertentangan banyak pihak.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo yang direncanakan pada akhir Juli nanti masih menuai pertentangan banyak pihak. Hal ini karena pandemi Covid-19 di kota tersebut yang masih dalam kondisi darurat.

Seperti dikutip dari Reuters, survei beberapa perusahaan juga mengatakan bahwa 70% perusahaan di Jepang meminta pemerintah untuk menunda bahkan ada yang menginginkan penyelenggaraan itu dibatalkan.

Terbaru, CEO SoftBank Masayoshi Son juga mempertanyakan mengapa olimpiade tersebut seakan dipaksa untuk tetap terselenggara. Dia mengungkapkan kebingungan dan keprihatinan tentang Olimpiade Tokyo yang akan berlangsung di tengah upaya vaksinasi yang lambat di Jepang selama pandemi Covid-19 dalam beberapa tweet.

“Saat ini lebih dari 80% orang ingin Olimpiade ditunda atau dibatalkan. Siapa dan atas kewenangan apa itu dipaksakan?” ujar Masayoshi Son dalam cuitan yang dikutip Reuters, Senin (24/5).

Baca Juga: Japan's Osaka city crumples under COVID-19 onslaught

Son juga mempertanyakan kewenangan dari Komite Olimpiade Internasional, IOC yang tetap memutuskan bahwa Olimpiade akan dilanjutkan. “Ada pembicaraan tentang hukuman yang sangat besar jika Olimpiade dibatalkan, tetapi jika 100.000 orang dari 200 negara pergi ke Jepang yang lamban vaksin dan varian mutan menyebar, saya pikir kita bisa kehilangan lebih banyak: nyawa, beban subsidi, penurunan produk domestik bruto, dan kesabaran publik,” tambah dia.

Olimpiade musim panas tersebut kini tinggal tersisa kurang dari dua bulan. Tapi sebagian besar Jepang tetap berada di bawah pembatasan keadaan darurat.

Hingga saat ini, Jepang memvaksinasi hanya 4,4% dari populasinya. Ini merupakan yang paling lambat di antara negara-negara besar dan kaya di dunia. Jepang juga mencatat 711.360 infeksi virus corona dan 12.232 kematian Covid-19 sampai saat ini.

Baca Juga: Jepang setujui lebih banyak vaksin Covid-19, perluas keadaan darurat




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×