kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,25   2,50   0.28%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cerita berbeda dua kota China: Beijing dan Hong Kong bersiap merayakan hari jadi


Kamis, 26 September 2019 / 11:52 WIB
Cerita berbeda dua kota China: Beijing dan Hong Kong bersiap merayakan hari jadi
ILUSTRASI. Bendera raksasa China sambut perayaan 70 tahun berdirinya RRC


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Saat ini, China tengah bersiap untuk menggelar perayaan peringatan hari jadi ke-70 Republik Rakyat China yang jatuh pada 1 Oktober mendatang. Menyambut agenda penting itu, tingkat keamanan di Beijing diperketat. Pasalnya,  perayaan yang dipimpin langsung oleh Presiden Xi Jinping itu akan ditutup oleh parade militer besar-besaran di jalan utama Beijing.

Sekitar 2.000 km (1.200 mil) ke selatan di Hong Kong, pelaksanaan perayaan yang biasanya semarak sepertinya terancam gagal terlaksana. Pasalnya, Hong Kong telah digoyang oleh aksi demonstrasi anti pemerintah yang sudah berlangsung selama empat bulan lamanya.

Situasi Hong Kong yang dikuasai China saat ini tampak siaga dari segala aktivitas yang dapat mempermalukan Beijing dan menarik perhatian yang tidak diinginkan pada saat Xi berusaha menampilkan citra kekuatan dan persatuan nasional di bawah pemerintahan Partai Komunis.

Beberapa pengunjuk rasa mengatakan, mereka berencana untuk mengambil masa liburan itu untuk mendorong seruan mereka demi penegakan demokrasi yang lebih besar ke panggung internasional dan mempermalukan penguasa politik Hong Kong. Para aktivis merencanakan aksi demonstrasi dari Victoria Park di distrik Causeway Bay menuju Chater Garden dekat gedung pusat pemerintahan Hong Kong.

Dalam rekaman audio yang diperoleh Reuters baru-baru ini, pemimpin Hong Kong Carrie Lam terdengar mengatakan kepada para pelaku bisnis bahwa pemerintah telah membuat "pengaturan khusus" untuk 1 Oktober.

Sebelumnya, Hong Kong telah membatalkan pertunjukkan kembang api tahunan 1 Oktober di Victoria Harbour dengan alasan masalah keamanan publik.

Dalam pengaturan yang mirip dengan yang pada peringatan 1 Juli lalu untuk memperingati penyerahan kota Hong Kong dari Inggris ke China, tamu yang menghadiri upacara pengibaran bendera tradisional telah diberitahu bahwa mereka akan dipindahkan ke dalam ruangan.

"Perubahan itu untuk memastikan bahwa upacara pengibaran bendera dapat dilakukan dengan cara yang serius dan tertib," kata Departemen Dalam Negeri kota itu kepada Reuters.

Jika situasi di Hong Kong penuh dengan ketidakpastian, kondisi berbeda tampak di Beijing. Hanya saja, tingkat keamanan semakin intensif menjelang 1 Oktober.

Pada akhir pekan lalu, ibu kota China ini sudah bersolek dan dihiasi dengan bendera merah dan lansekap yang cerah. Namun,  toko-toko di pusat kota diperintahkan ditutup, demikian pula dengan jalan-jalan utama yang dibarikade karena digunakan untuk latihan yang menampilkan kendaraan militer yang bergemuruh menuju Lapangan Tiananmen dan jet-jet tempur berksi di langit Beijing.

Perayaan ulang tahun Beijing diprediksi akan melibatkan 100.000 orang, kembang api, pertunjukan artistik dan atletik serta display perangkat keras militer yang canggih.

Parade yang sebenarnya akan terlarang bagi sebagian besar masyarakat, yang hanya dapat menonton di TV.

Sejumlah gambar yang beredar di media sosial dari latihan menunjukkan apa yang tampaknya merupakan drone mata-mata baru. Analis pertahanan juga berspekulasi bahwa parade ini akan menampilkan rudal antarbenua Dongfeng-41 (DF-41).




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×