Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Ketika departemennya menerima pasien virus corona yang sakit parah, fokusnya adalah memungkinkan pasien untuk bertemu orang yang dicintai dan berkomunikasi dengan mereka selama saat-saat terakhir mereka meskipun ada peraturan karantina.
Laporan lain mengklaim, ketika jumlah kematian meningkat, beberapa keluarga mendapati diri mereka tidak mampu melakukan penguburan yang layak bagi orang yang mereka cintai.
Baca Juga: Jokowi: Saya memohonkan doa dari jauh untuk almarhumah ibunda kami
Peleg mengatakan, dari apa yang dilihat dan didengarnya di rumah sakit, ada instruksi untuk tidak menawarkan akses ke mesin pernapasan buatan untuk pasien yang berusia di atas 60, karena mesin tersebut jumlahnya terbatas.
Israel saat ini membeli ribuan mesin pernapasan, dan mereka seharusnya tiba di negara itu pada pertengahan Mei. Pada hari Sabtu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mengamankan peralatan medis demi membantu pasien selama pandemi.
Baca Juga: Masih ada warga bandel, IDI: Social distancing harus diawasi aparat
Netanyahu bilang, semua layanan kesehatan di dunia menghadapi kekurangan karena sifat yang cepat dan tidak terduga dari wabah COVID-19.