Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China pada Selasa (17/9) ini mengutuk serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi. Namun Tiongkok masih enggan mencurigai dalang di balik serangan tersebut.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa negaranya menduga Iran berada di belakang serangan terhadap fasilitas Saudi Aramco pada hari Sabtu lalu tersebut.
Baca Juga: Ekonomi loyo, pengembang di China memangkas harga jual properti
Namun ia menekankan bahwa negaranya tidak ingin pergi berperang karena bisa membuat harga minyak melonjak dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik baru di Timur Tengah.
Iran sendiri telah menolak tuduhan AS tersebut.
Sebelumnya, pemerintah China meminta setiap negara agar jangan saling menuduh atas insiden tersebut. Namun kini,jJuru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menawarkan kata-kata yang sedikit berbeda.
"China mengutuk serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi ini dan menentang setiap serangan terhadap warga sipil atau fasilitas sipil," katanya dilansir Reuters.
Baca Juga: Pasar masih tumbuh, China diramal butuh 8.090 pesawat baru dalam 20 tahun ke depan
Namun, Hua juga menegaskan kembali seruannya Senin untuk setiap pihak agar menghindari mengambil kebijakan yang bisa menyebabkan peningkatan ketegangan regional.
Meskipun merupakan pemain diplomatik yang relatif rendah hati di Timur Tengah, China memiliki hubungan ekonomi dan energi yang erat dengan Arab Saudi dan Iran.
Selain itu, China juga telah lama dipaksa untuk melangkah dengan hati-hati dalam menjalin hubungan dengan kedua negara tersebut.
Arab Saudi sendiri adalah pemasok minyak utama ke China pada tahun ini.
Baca Juga: Pembicaraan tingkat deputi perdagangan AS dan China akan digelar Kamis pekan ini