Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
The Beijing News melaporkan dalam penyelidikan rahasia awal pekan ini bahwa sudah menjadi "rahasia umum" di industri transportasi bahwa kapal tanker yang dulunya berisi produk petrokimia digunakan untuk mengangkut minyak goreng tanpa dibersihkan terlebih dahulu.
China mempunyai peraturan yang ketat untuk pembersihan kapal tanker yang digunakan untuk mengangkut minyak nabati. Namun, menurut laporan tersebut, peraturan tersebut tampaknya tidak dipatuhi secara luas.
“Umumnya, tangki tidak dicuci,” kata seorang pengemudi kepada media China ketika skandal itu terungkap.
“Biasanya mereka hanya akan melihat dua bukaan tersebut dan membersihkannya,” kata pengemudi tersebut. “Pabrik-pabrik kecil tidak peduli, dan bahkan tidak melihatnya.”
Surat kabar tersebut mengutip profesor ilmu pangan Universitas Pertanian China, Zhu Yi, yang mengatakan bahwa produk petrokimia dapat beracun bagi manusia dan menyebabkan kerusakan pada sistem pernapasan dan pencernaan mereka.
Jurnalis yang berbasis di AS, Wang Jian, mengatakan China tidak asing dengan skandal keamanan pangan, dan menyalahkan “kemerosotan moral” di sektor makanan dan transportasi.
Wang mengatakan masih harus dilihat apakah penyelidikan Dewan Negara akan menghasilkan perubahan yang berarti.
Baca Juga: Harga Minyak Bergerak Tipis karena Pelemahan Ekonomi China
Pukulan terbaru pemerintah China
Mengutip BBC, kasus ini merupakan pukulan terbaru terhadap kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan pemerintah China dalam menegakkan standar keamanan pangan.
Kontroversi ini telah menjadi trending topik utama di media sosial China dalam beberapa hari terakhir.
Di media sosial Weibo, terdapat puluhan ribu postingan tentang skandal tersebut, yang telah ditonton jutaan kali.
“Keamanan pangan adalah isu yang paling penting,” sebuah komentar yang disukai lebih dari 8.000 kali.
Komentar lain mengatakan: “Sebagai orang biasa, bertahan hidup di dunia ini sendiri sudah merupakan hal yang luar biasa.”
Banyak yang membandingkannya dengan skandal susu Sanlu pada tahun 2008, di mana sekitar 300.000 anak jatuh sakit dan setidaknya enam orang meninggal setelah meminum susu bubuk yang terkontaminasi dengan bahan kimia melamin industri tingkat tinggi.
“Ini jauh lebih buruk daripada skandal Sanlu, ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan pernyataan,” komentar seorang pengguna.