Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. China dan Amerika Serikat akan mengizinkan maskapai penerbangan untuk menggandakan penerbangan saat ini menjadi delapan penerbangan per minggu. Hal itu diungkapkan oleh Departemen Transportasi AS Selasa (18/8/2020).
Melansir Reuters, Departemen Transportasi AS mengatakan akan mengizinkan empat maskapai penumpang China yang saat ini terbang ke Amerika Serikat untuk menggandakan penerbangan menjadi delapan perjalanan pulang pergi secara mingguan, karena China telah setuju untuk mengizinkan maskapai penerbangan AS menggandakan penerbangannya ke China.
Baca Juga: China pangkas kepemilikan surat utang AS, hubungan kedua negara makin retak
Operator maskapai AS secara sukarela menghentikan penerbangan ke China setelah wabah virus corona. Sementara, Presiden Donald Trump pada 31 Januari melarang hampir semua warga negara non-AS bepergian ke Amerika Serikat dari China.
United Airlines mengatakan akan meningkatkan penerbangan ke China menjadi empat penerbangan per minggu dari San Francisco ke Shanghai mulai 4 September. Sementara Delta Air Lines juga memenuhi syarat untuk menggelar penerbangan dua kali seminggu sampai empat kali seminggu.
Baca Juga: China marah AS tambah sanksi di kasus Huawei, begini responnya
Delta juga akan melakukan empat penerbangan setelah mengatakan pada Juni akan mengoperasikan penerbangan ke Shanghai dari Seattle dan Detroit mulai Juli, semuanya melalui Seoul.
Pada hari Selasa, Delta akan menambahkan satu penerbangan mingguan masing-masing dari Detroit dan Seattle ke Shanghai, melalui Seoul, mulai 24 Agustus.
Reuters memberitakan, Departemen Transportasi AS mengatakan, Amerika masih berharap China akan setuju untuk memulihkan hak penerbangan AS sepenuhnya di bawah perjanjian penerbangan bilateral mereka.
Perjanjian AS-China memungkinkan kedua negara untuk mengoperasikan lebih dari 100 penerbangan mingguan antara kedua negara.
Baca Juga: Amerika Serikat kembali menekan Huawei, China tak akan tinggal diam
Amerika Serikat telah mengancam akan melarang penerbangan penumpang Tiongkok pada bulan Juni setelah Beijing tidak segera setuju untuk memulihkan penerbangan oleh maskapai penerbangan AS.
Pada bulan Mei, administrasi Trump mengatakan Air China, China Eastern Airlines Corp, China Southern Airlines Co, Hainan Airlines Holding Co dan anak perusahaan mereka harus mengajukan jadwal penerbangan.
Otoritas China sebelumnya menyetujui beberapa perubahan pada persyaratan untuk maskapai penerbangan AS, termasuk memungkinkan pemeriksaan suhu dilakukan sebelum penerbangan lepas landas ke China.