Sumber: Channel News Asia,Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Hubungan China dengan Australia makin meruncing. Terbaru, China meningkatkan peringatan perjalanan ke Australia bagi warganya .
Senin (13/7), China memberi tahu warganya yang bepergian ke Australia akan berisiko digeledah "secara sewenang-wenang" oleh otoritas penegak hukum.
Peringatan terbaru Kementerian Luar Negeri China ini keluar sebulan setelah Beijing memperingatkan "diskriminasi" terhadap orang-orang China di Australia dan memberi tahu warganya untuk tidak bepergian ke Negeri Kanguru.
Baca Juga: AS memperingatkan warganya terkait potensi penahanan sewenang-wenang di Tiongkok
Kebijakan baru China ini juga terjadi beberapa hari setelah Australia menawarkan sekitar 10.000 warga Hong Kong untuk mendapat tempat tinggal permanen sebagai tanggapan tindakan keras China terhadap Hong Kong. Tawaran Australia itu mendorong pengusaha atau pekerja terampil Hong Kong untuk pindah ke Australia.
Tindakan Australia itu memantik kemarahan China.
"Otoritas penegak hukum Australia secara sewenang-wenang mencari warga Tiongkok dan menyita barang-barang mereka, dan keadaan ini dapat menyebabkan kerugian bagi warga Tionghoa di Australia, serta keamanan aset mereka," kata kementerian luar negeri China seperti dilaporkan Channel News Asia, Selasa (14/7).
Pemberitahuan peringatan perjalanan yang diposting di aplikasi media sosial WeChat juga mengingatkan warga China untuk memperhatikan risiko keselamatan lokal dan bepergian dengan hati-hati ke Australia dalam waktu dekat.
Ketegangan antara Australia dan China telah meningkat di berbagai bidang setelah China marah atas seruan penyelidikan independen tentang asal-usul dan penyebaran pandemi corona yang pertama kali muncul di China tengah tahun lalu.
Terlepas dari peringatan diskriminasi baru-baru ini, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China menyarankan warga China agar tidak bepergian ke Australia pada bulan lalu karena meningkatnya rasisme yang dikaitkan dengan wabah corona.
Baca Juga: Corona di Australia: Kluster pub tambah kekhawatiran Covid-19 gelombang kedua
Menanggapi pertanyaan soal pengumuman terbaru Australia tentang Hong Kong, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying memperingatkan bahwa langkah Australia dapat membawa konsekuensi negatif.
"Kami mendesak Australia untuk mengubah arahnya dan berhenti mencampuri urusan Hong Kong dan urusan dalam negeri China dengan cara apa pun, atau berisiko merusak lebih lanjut hubungan China-Australia," katanya.
Pekan lalu, Australia mengeluarkan saran perjalanan atau travel advisory terbaru bagi warganya yang bepergian ke China. Australia mengingatkan warganya bahwa mereka mungkin menghadapi risiko penahanan sewenang-wenang di China.
Baca Juga: Takut asetnya dicaplok, Australia persulit ekspansi perusahaan tambang China
"Warga Australia mungkin juga berisiko ditahan secara sewenang-wenang," Demikian peringatan baru Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Selasa (7/7) seperti dikutip Reuters.
Hubungan diplomatik antara Australia dan mitra dagang utama China menjadi kacau setelah Canberra menyerukan penyelidikan internasional terhadap sumber dan penyebaran virus corona baru, yang muncul di kota Wuhan di Cina.
Australia terus menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke China.
Baca Juga: Asyik, Australia tambah kuota visa kerja dan liburan bagi WNI jadi 4.100 orang