Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
Artikel itu juga menolak kritik Barat atas penanganan Beijing terhadap kasus Li Wenliang, seorang dokter berusia 34 tahun yang telah berusaha menyalakan alarm atas wabah virus baru di Wuhan.
Kematiannya akibat COVID-19, penyakit pernafasan yang disebabkan oleh virus tersebut, memicu kemarahan dan kesedihan di seluruh China.
Baca Juga: Obama sebut respons Trump pada virus corona benar-benar berantakan
Artikel kementerian itu mengatakan Li bukan whistlerblower dan dia tidak pernah ditangkap. Dalam hal ini bertentangan dengan banyak laporan pihak Barat.
Namun, artikel itu tidak menyebutkan bahwa Li ditegur oleh polisi karena menyebarkan desas-desus. Meskipun Li kemudian disebut sebagai martir, penyelidikan atas kasusnya juga menuai kritik hanya menyatakan bahwa teguran terhadapnya ditarik.
Meskipun China berulang kali membantah, namun kekhawatiran tentang ketepatan waktu informasinya tetap diperdebatkan.
Baca Juga: Kini giliran Laut China Timur yang memanas karena insiden China-Jepang
Sebuah laporan oleh majalah Der Spiegel, Jumat lalu mengutip agen mata-mata BND Jerman yang mengatakan bahwa upaya awal China untuk menahan informasi telah memakan waktu empat hingga enam minggu bagi negara lain untuk melawan virus tersebut.