Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China berencana memperluas jaringan kereta api. Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari rencana jangka panjang untuk meningkatkan urbanisasi dan merangsang ekonomi lokal.
China menargetkan memiliki sekitar 200.000 kilometer (124.274 mil) rel kereta api pada akhir tahun 2035, termasuk sekitar 70.000 km jalur kereta api berkecepatan tinggi, menurut rencana yang dikeluarkan oleh China State Railway Group.
Target tersebut dibandingkan dengan total panjang 141.400 km jalur rel yang ada pada akhir Juli, di antaranya 36.000 km adalah rute berkecepatan tinggi, yang terbesar di dunia, data perusahaan menunjukkan.
Sasaran tersebut berarti peningkatan 33,3% dalam jaringan kereta api China mulai tahun ini dan perluasan 133% dalam kereta api kecepatan tinggi, menurut perhitungan Reuters.
Baca Juga: Hadapi ancaman China, Taiwan naikkan belanja militer 10% pada 2021
Dalam rencana 2016-2020 yang dikeluarkan pada 2016, China mengatakan akan memperluas jaringan kereta api menjadi 150.000 km pada tahun 2020, termasuk rel berkecepatan tinggi 30.000 km.
Semua kota dengan populasi lebih dari 200.000 akan dicakup oleh jaringan kereta api sebelum 2035, dan kota dengan populasi lebih dari 500.000 akan terhubung ke jalur berkecepatan tinggi, menurut rencana terbaru.
China juga akan mempromosikan pembangunan kereta api di tempat-tempat yang didominasi oleh kelompok etnis minoritas, serta daerah perbatasan dan daerah tertinggal di China tengah dan barat, untuk membantu mengentaskan kemiskinan dan merevitalisasi pedesaan, kata perusahaan itu.
Ekonomi terbesar kedua di dunia telah berjanji untuk mempercepat urbanisasi dan investasi infrastruktur baru untuk menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul oleh epidemi virus corona baru. Investasi aset tetap di perkeretaapian mencapai 325,8 miliar yuan (US$ 46,93 miliar) pada paruh pertama tahun ini, naik 1,2% dari tahun sebelumnya, kata perusahaan itu bulan lalu.