Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
BEIJING. China sebagai konsumen energi terbesar di dunia, akan memotong target kapasitas tenaga nuklir 2020. Sebagai gantinya, China akan memperbanyak pembangunan pembangkit listrik bertenaga matahari.
Ren Dongmin, kepala pengembangan energi, mengatakan bahwa China akan mengurangi kapasitas nuklirnya (PLTN) hingga 80 gigawatt. Adapun penggunaan pembangkit listrik tenaga solar akan meningkat 20%. Hal tersebut sebagai dampak krisis nuklir terburuk di Jepang selama 25 tahun terakhir.
"Rencana penundaan beberapa proyek bisa saja terjadi secara jangka panjang, tapi bagi negara yang menghadapi kekurangan energi seperti China sangat sulit menerapkan rencana tersebut. Sangat sulit mencari substitusi tenaga nuklir," ujar David Lennox, analis Fat Prophets di Sydney.