kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.667.000   5.000   0,30%
  • USD/IDR 16.350   -70,00   -0,43%
  • IDX 6.648   -94,43   -1,40%
  • KOMPAS100 985   -10,71   -1,08%
  • LQ45 773   -11,62   -1,48%
  • ISSI 203   -1,54   -0,76%
  • IDX30 399   -7,38   -1,81%
  • IDXHIDIV20 478   -11,28   -2,30%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 117   -1,24   -1,05%
  • IDXQ30 132   -2,70   -2,00%

China Berharap Dalai Lama 'Kembali ke Jalan yang Benar'


Senin, 10 Februari 2025 / 18:06 WIB
China Berharap Dalai Lama 'Kembali ke Jalan yang Benar'
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Tibetan spiritual leader the Dalai Lama, Patron of Children in Crossfire, speaks during a press conference in Londonderry, Northern Ireland September 11, 2017. REUTERS/Clodagh Kilcoyne/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - ​BEIJING. Pemerintah China menyatakan harapannya agar Dalai Lama dapat "kembali ke jalan yang benar" dan menghentikan upayanya untuk memisahkan Tibet dari China.

Sebagaiman disampaikan Kementerian Luar Negeri China pada Senin (10/2).

Baca Juga: Gempa di Tibet Tewaskan Lebih dari 120 Orang, Dekat Kota Suci Umat Buddha

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, mengatakan dalam konferensi pers bahwa Beijing terbuka untuk berdialog mengenai masa depan Dalai Lama, asalkan ia menghentikan posisinya yang dianggap sebagai upaya separatis.

Pernyataan ini muncul setelah kematian Gyalo Thondup, kakak tertua Dalai Lama, yang selama bertahun-tahun berperan sebagai utusan tidak resmi pemimpin spiritual Tibet tersebut.

Thondup meninggal dunia di rumahnya di Kalimpong, India, pada Sabtu di usia 97 tahun.

Baca Juga: Dalai lama Bertandang ke New York, China Gusar

Dalai Lama sendiri telah hidup di pengasingan sejak 1959, setelah melarikan diri dari Tibet menyusul kegagalan pemberontakan melawan pemerintahan China.

Sejak tahun 2010, Beijing tidak lagi mengadakan pembicaraan resmi dengan perwakilan Dalai Lama, dengan alasan bahwa ia adalah seorang separatis berbahaya yang mengancam persatuan China.

Selanjutnya: Rupiah Diprediksi Melemah Selasa (11/2), Imbas Sentimen Tarif AS dan Pidato Powell

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (11/2), Masih Ada yang Diguyur Hujan



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×