Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BEIJING/KATHMANDU. Gempa bumi kuat mengguncang wilayah kaki Pegunungan Himalaya dekat salah satu kota tersuci di Tibet pada Selasa (7/1).
Otoritas China menyebutkan, setidaknya 126 orang meninggal dunia dan meratakan ratusan rumah.
Gempa bermagnitudo 6,8 itu berpusat sekitar 80 km (50 mil) di utara Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia. Getarannya dirasakan hingga Nepal, Bhutan, dan India.
Dampak gempa paling parah dirasakan di wilayah Shigatse, Tibet, yang dihuni oleh sekitar 800.000 orang.
Wilayah ini dikelola dari Kota Shigatse, pusat tradisional Panchen Lama, salah satu figur penting dalam agama Buddha Tibet.
Baca Juga: Gempa Bumi Mengguncang Himalaya Utara, Menewaskan 95 Orang di Tibet
Kerusakan Parah di Shigatse
Banyak rumah di Kota Shigatse hancur menjadi puing, seperti yang terlihat dalam video yang dirilis oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tibet.
Video tersebut menunjukkan tim penyelamat mencari korban di antara reruntuhan rumah dan berhasil menyelamatkan satu orang yang terluka.
Ditambah lagi, suhu di wilayah tersebut turun hingga minus 6 derajat Celsius pada Selasa malam dan diperkirakan akan mencapai minus 16 derajat Celsius pada malam harinya, membuat situasi semakin sulit bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.
Pusat Gempa di Wilayah Tingri
China Earthquake Networks Center menyatakan bahwa pusat gempa berada di wilayah Tingri, yang dikenal sebagai gerbang utara ke kawasan Everest, dengan kedalaman 10 km (6,2 mil).
Sementara itu, U.S. Geological Service mencatat kekuatan gempa sebesar 7,1 dan terjadi pada pukul 9:05 pagi waktu setempat (0105 GMT).
Baca Juga: Gempa Dasyat Guncang Kota Suci di Tibet, Media China Laporkan Ada Korban Jiwa
Setidaknya 126 orang tewas dan 188 lainnya terluka di Tibet, menurut kantor berita Xinhua. Tidak ada laporan korban jiwa dari wilayah lain.
Presiden China Xi Jinping menyerukan upaya pencarian dan penyelamatan secara maksimal untuk meminimalkan korban jiwa serta merelokasi warga yang terdampak.
Dalam pesan belasungkawa, Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet yang tinggal di pengasingan di India, menyampaikan kesedihannya atas tragedi ini.
"Saya berdoa untuk mereka yang kehilangan nyawa dan berharap agar mereka yang terluka segera pulih," katanya.
Lebih dari 1.500 petugas pemadam kebakaran dan penyelamat telah dikirim ke daerah terdampak, bersama dengan sekitar 22.000 barang bantuan termasuk tenda, mantel, selimut, dan tempat tidur lipat.
Dampak di Nepal dan Negara Tetangga
Guncangan akibat gempa juga dirasakan di Kathmandu, ibu kota Nepal, yang berjarak sekitar 400 km (250 mil) dari pusat gempa. Warga berlarian keluar dari rumah mereka karena panik.
Baca Juga: Gempa 6,8 Skala Richter Mengguncang Kota Suci Shigatse di Tibet
"Saya pikir anak saya yang menggerakkan tempat tidur... Namun, getaran pada jendela membuat saya sadar bahwa ini adalah gempa," kata Meera Adhikari, warga Kathmandu.
Satu orang terluka di Kathmandu karena melompat dari atap rumahnya saat merasakan gempa, menurut juru bicara Kepolisian Nepal, Bishwa Adhikari.
Gempa ini juga mengguncang Thimphu, ibu kota Bhutan, dan negara bagian Bihar di India utara yang berbatasan dengan Nepal.
Wilayah barat daya China, Nepal, dan India utara sering dilanda gempa bumi akibat pertemuan lempeng tektonik India dan Eurasia.
Sejak 1950, telah terjadi 21 gempa berkekuatan 6 atau lebih besar di blok Lhasa, termasuk gempa berkekuatan 6,9 di Mainling pada 2017.
Pada 2015, gempa berkekuatan 7,8 melanda dekat Kathmandu, menewaskan sekitar 9.000 orang dan menyebabkan ribuan lainnya terluka.