kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

China dan India Mencari Pasokan Minyak Baru


Minggu, 12 Januari 2025 / 22:59 WIB
China dan India Mencari Pasokan Minyak Baru
ILUSTRASI. Transaksi kontrak minyak mentah ICDX


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Kilang China dan India akan mencari lebih banyak minyak dari Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Serikat (AS). Ini karena sanksi AS terhadap produsen dan kapal Rusia, sehingga membatasi pasokan ke pelanggan. Akibatnya, biaya pengangkutan dan harga minyak makin mahal. 

Departemen Keuangan AS pada Jumat (10/1) menjatuhkan sanksi kepada produsen minyak Rusia Gazprom Neft dan Surgutneftegas, serta 183 kapal yang telah mengirimkan minyak Rusia. 

Analis Kpler Matt Wright mengatakan, di antara kapal yang terkena sanksi, 143 kapal tanker minyak membawa lebih dari 530 juta barel minyak mentah Rusia tahun lalu. Ini setara 42% total ekspor minyak mentah Rusia. 

Baca Juga: Biden Tunda Eksekusi Akuisisi Nippon Steel Pada U.S. Steel

Dari jumlah tersebut, sekitar 300 juta barel dikirim ke China sementara sebagian besar sisanya dikirim ke India. "Sanksi ini akan secara signifikan mengurangi armada kapal yang tersedia untuk mengirimkan minyak mentah dari Rusia dalam jangka pendek dan menaikkan tarif pengiriman lebih tinggi," kata Wright, seperti dikutip Reuters, kemarin.

Harga naik

Seorang pedagang minyak di Singapura memperkirakan, kapal tanker mengirim hampir 900.000 barel minyak mentah Rusia ke China per hari, di 12 bulan terakhir. 

Selama 11 bulan di 2024, impor minyak mentah Rusia ke India naik 4,5% secara tahunan jadi 1,76 juta barel per hari, 36% dari total impor India. Impor ke China, termasuk impor melalui pipa, naik 2% jadi 99,09 juta metrik ton, atau sekitar 2,16 juta barel per hari, 20% dari total impor China.

Impor China sebagian besar adalah minyak mentah ESPO Blend Rusia. Sementara India membeli minyak Ural. 

Baca Juga: Harga Pangan Terkini di Yogyakarta Minggu (12/1): Daging Ayam Ras Turun

Analis Vortexa Emma Li mengatakan, ekspor minyak ESPO Blend Rusia akan dihentikan jika sanksi ditegakkan. Tetapi ini akan tergantung Presiden AS terpilih. 

Sanksi baru ini membuat China dan India terpaksa mencari pasokan dari tempat lain, seperti Timur Tengah, Afrika dan AS. Akibatnya harga spot minyak mentah Timur Tengah, Afrika dan Brasil telah naik beberapa bulan terakhir. 

Apalagi, pasokan minyak Rusia dan Iran mengetat. "Harga sudah naik untuk minyak mentah Timur Tengah," kata pejabat kilang minyak India. Pejabat yang tidak boleh diungkap namanya ini menyebut, kini tidak ada pilihan selain harus mencari minyak ke Timur Tengah atau ke AS. 

Sumber dari India mengatakan, sanksi membuat Rusia menetapkan harga minyak mentahnya di bawah US$ 60 per barel. Rusia juga menggunakan tanker dari Barat agar menarik lebih banyak pelanggan internasional.

Baca Juga: Perusahaan Mulai Panggil Karyawan Agar Kembali Bekerja dari Kantor

Selanjutnya: Catat Net Sell Rp 2,49 Triliun, Cek Saham yang Banyak Dijual Asing Sepekan Terakhir

Menarik Dibaca: Hujan Petir Landa Daerah Ini, Berikut Ramalan Cuaca Besok (13/1) di Jawa Barat



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×