Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Pada saat yang sama, baik AS dan Rusia memiliki program yang luas dan mahal yang sedang berlangsung untuk mengganti dan memodernisasi hulu ledak nuklir, sistem pengiriman rudal dan pesawat, dan fasilitas produksi senjata nuklir mereka," kata laporan itu.
Dikutip dari South China Morning Post, Amerika memiliki 1.750 hulu ledak yang ditempatkan di rudal atau pangkalan dengan pasukan operasional - dan 4.050 hulu ledak cadangan atau pensiunan hulu ledak menunggu untuk dibongkar.
Baca Juga: Uji coba sukses, kapal selam Prancis siap tembak rudal nuklir sejauh 6.000 km
Sedangkan Rusia memiliki 1.570 hulu ledak yang dikerahkan dan 4.805 hulu ledak disimpan atau menunggu untuk dibongkar.
Pada awal 2020, sembilan negara yang terdiri atas AS, Rusia, Inggris, Prancis, China, India, Pakistan, Israel dan Korea Utara, diperkirakan memiliki 13.400 senjata nuklir, 3.720 di antaranya dikerahkan dengan pasukan tugas aktif.
Sekitar 1.800 di antaranya disimpan dalam kondisi siaga tinggi, kata laporan itu.
Baca Juga: Analis: Taktik prajurit serigala China bisa ikut menyeret sekutu AS ke Perang Dingin
Selain nuklir, menurut laporan itu, ancaman seperti senjata kimia dan biologi juga meningkat, membuat dunia lebih berbahaya dari sebelumnya. Laporan itu juga memperingatkan perlombaan senjata di luar angkasa.