kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

China desak Amerika Serikat setop picu perselisihan di Laut China Selatan


Kamis, 30 Juli 2020 / 20:15 WIB
China desak Amerika Serikat setop picu perselisihan di Laut China Selatan
ILUSTRASI. Kapal induk AS, USS Nimitz (CVN 68) dan kapal penjelajah rudal berpemandu kelas Ticonderoga USS Princeton (CG 59) transit di Selat Balabac, Filipina, menuju lokasi latihan di Laut China Selatan. Foto dirilis 15 Juli 2020. (Navy photo by Mass Communication


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Mengabaikan fakta dan sejarah, Kementerian Pertahanan China menyatakan, Amerika Serikat (AS) telah membuat tuduhan yang tidak berdasar terhadap China dan menebarkan perselisihan di Laut China Selatan.

Selain itu, Kementerian Pertahanan China mengatakan, AS mengirim dua kapal induk untuk latihan ganda di Laut China Selatan, yang sepenuhnya mengungkap mentalitas hegemoni dan standar ganda negeri uak Sam.

Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Ren Guoqiang dalam konferensi pers Kamis (30/7) seperti dikutip Global Times, AS ingin menggambarkan dirinya sebagai "wasit" atas masalah Laut China Selatan.

Baca Juga: Trump siap ambil lebih banyak risiko untuk membendung China di Asia Pasifik

Tetapi, Ren menegaskan, AS sebenarnya adalah orang yang mengganggu perdamaian regional, menghancurkan kerjasama kawasan, dan menabur perselisihan di antara negara-negara di wilayah Laut China Selatan.

Pernyataan Ren tersebut menanggapi rilis Departemen Luar Negeri AS yang menuduh Tiongkok menyebabkan ketidakstabilan di Laut China Selatan dengan melakukan latihan militer di Kepulauan Xisha.

Ren menyebutkan, China memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas pulau-pulau, terumbu karang, dan perairan yang relevan di Laut China Selatan, yang memiliki dasar sejarah dan hukum yang memadai.

China lebih tegas


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×