Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China akhirnya secara terbuka menyatakan dukungannya kepada pemerintahan militer Myanmar. China juga mengajak semua pihak agar menghargai kedaulatan Myanmar.
Menteri Luar Negeri China, Qin Gang, berkunjung ke Myanmar pada hari Selasa (3/5) dan bertemu dengan junta Min Aung Hlaing di Naypyitaw.
Pada kesempatan itu, Qin menyampaikan dukungannya kepada segala proses transisi yang terjadi dalam pemerintahan Myanmar. Menurut Qin, Myanmar sedang mencari cara baru agar sesuai dengan kondisi nasionalnya.
Baca Juga: Serangan Udara Militer Myanmar Diprediksi Tewaskan 100 Masyarakat Pro-Demokrasi
"China mendukung Myanmar dalam menjajaki jalur pembangunan dengan karakteristik Myanmar yang sesuai dengan kondisi nasionalnya. China mendukung Myanmar dalam memajukan proses transisi politiknya dan mendukung pihak-pihak terkait," kata Qin, seperti dikutip Reuters.
Qin menambahkan, komunitas internasional harus menghormati kedaulatan Myanmar dan memainkan peran konstruktif dalam membantu mencapai perdamaian dan rekonsiliasi.
Myanmar telah dijauhi oleh sebagian besar negara Barat sejak militernya menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi dua tahun lalu. Gelombang protes dari kelompok pro-demokrasi pun terus muncul di berbagai penjuru Myanmar sejak saat itu.
Baca Juga: Budidaya Opium di Myanmar Berkembang Pesat Selama Militer Berkuasa
Di tengah kekacauan itu, China masih hadir di Myanmar sebagai pembeli utama sumber daya Myanmar, seperti batu giok, timah, dan kayu.
China juga kerap membuka pintunya untuk pengungsi yang melintasi perbatasan akibat pertempuran antara pemberontak dan pasukan pemerintah Myanmar.
Di sektor ekonomi, Qin mengatakan China akan mempercepat investasi yang terkait dengan Koridor Ekonomi China-Myanmar dan mengimplementasikan proyek pertanian, pendidikan, dan perawatan kesehatan.
China juga mulai aktif memfasilitasi Myanmar dalam meningkatkan hubungannya dengan tetangganya, Bangladesh.