CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.927   -37,00   -0,23%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

China Harus Pertimbangkan Pelarangan Short Sell


Rabu, 29 Oktober 2008 / 12:54 WIB


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BEIJING. Isu mengenai short selling sepertinya tak pernah ada habisnya. Setelah Jepang, kini, isu pelarangan aksi short sell juga berkembang di China.  Menurut Zhou Zhengqing, mantan direksi komisi otoritas bursa China, Negeri Tirai Bambu itu harus memberlakukan pelarangan short sell pada transaksi di bursa perdagangan.

Disinyalir, aksi ini yang membuat penurunan indeks acuan China, yang sepanjang tahun ini sudah anjlok 70%. Catatan saja, indeks saham acuan China, CSI 300 Index, yang semakin menurun saat ini dikhawatirkan akan menggerus keuntungan perusahaan.

Selain itu, China juga harus melakukan intervensi di pasar lokal. Karena tanpa adanya aksi pemerintah, pasar lokal akan menghadapi keanjlokan yang tajam. Dia bilang, penurunan ini akibat aksi irasional dan China harus mengeluarkan beragam rencana untuk menstabilkan pasar, termasuk menyuntikkan dana segar.

“Saat ini turunnya pasar sangat irasional. Jika pemerintah tidak melakukan intervensi, akan terjadi panic sale. Oleh karenanya, pemerintah China harus mempelajari pengalaman dan penerapan kebijakan dari negara lain. Pemerintah juga harus menggunakan beragam pengukuran untuk menstabilkan pasar,” kata Zhou. 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×