Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Wabah virus corona (Covid-19) kini telah menyebar ke lebih dari 80 negara. Tentunya, hal ini membuat pemerintah dan instisusi di tiap negara menggelontorkan dana jumbo untuk mengatasi penyebaran Covid-19.
Utamanya, dana tersebut juga bakal dipakai untuk memberikan stimulus kebijakan ke sejumlah sektor industri guna menjaga ekonomi agar tetap stabil.
China misalnya, menjadi negara dengan jumlah kasus corona terbesar di dunia membuat negeri Panda ini menggelontorkan dana sebesar 110,48 miliar yuan atau sekitar US$ 16 miliar. Anggaran tersebut saat ini telah dibelanjakan sebanyak 71,43 miliar yuan.
Baca Juga: Simas Insurtech catat pendapatan premi asuransi kredit Rp 64,8 miliar di 2019
Menurut artikel yang dimuat Reutes, Kamis (5/3) lalu jumlah anggaran China yang tersisa saat ini masih sebesar US$ 5,62 miliar untuk menghadapi penyebaran virus. Bukan hanya China saja yang sudah mempersiapkan dana jumbo, negara lain yang terkena imbas wabah ini pun ikut ambil sikap.
Mengutip Bloomberg, Australia saat ini sudah mempersiapkan paket stimulus fiskal untuk melindungi ekonomi terhadap dampak virus corona yang nilainya diperkirakan mencapai US$ 6,6 miliar atau sekitar Rp 94,18 triliun (kurs Rp 14.270).
Dana tersebut meningkat dari sebesar US$ 5 miliar dan rencananya program stimulus tersebut akan dibeberkan pada Selasa mendatang oleh kabinet Perdana Menteri Scott Morrison.
Baca Juga: Begini cara Telkomsel antisipasi penyebaran virus corona di lingkungan kerja
Keseriusan pemerintah Australia ini muncul setelah jumlah kasus virus corona yang terkonfirmasi sudah mencapai 74 kasus dengan tiga kematian.
Walau belum dapat dipastikan jenis stimulus yang diberikan oleh pemerintah Australia, Australian Financial Review memperkirakan paket tersebut bakal mencakup keringanan pajak untuk memacu investasi. Sekaligus untuk menggerakkan pengeluaran rumah tangga.