China investasi US$ 80 miliar untuk penerbangan

Sumber: CNBC,Reuters | Editor: Mesti Sinaga

China akan berinvestasi senilai  500 miliar yuan ( US$ 80 miliar) di 193 penerbangan domestik tahun ini. Regulator penerbangan China menyatakan, investasi ini dilakukan untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan para  pelancong, sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi  China yang belakangan mulai lesu.

Rencana tersebut dipaparkan Rabu kemarin oleh Li Jiaxiang, Kepala Civil Aviation Administration of China, dalam sebuah forum penerbangan di Beijing. Namun, Li tidak merinci detail proyek tersebut.

Pengumuman investasi ini dilakukan di  tengah upaya China meningkatkan belanja infrastruktur uuntuk memacu laju roda ekonominya. China memang sedang bergumul mengatasi pelemahan pertumbuhan ekonominya. Pada kuartal I-2015 lalu, pertumbuhan ekonomi China menjadi yang terendah dalam 6 tahun terakhir.  

Untuk memacu ekonomi, sepanjang semester pertama tahun ini, China telah menyetujui proyek kereta api dan bandara bernilai miliar dollar. Dan kini, China menggarap sektor penerbangan.

Sektor penerbangan China  telah tumbuh cepat dalam beberapa tahun terakhir ini, didorong naiknya permintaan seiring peningkatan kesejahteraan warga kelas menengah China.

Li menyatakan, sepanjang Januari –Mei 2015, jumlah penumpang yang terbang ke luar negeri meningkat 39% dibanding peride sama tahun lalu.

Dia menambahkan, maskapai penerbangan China kini melayani 553 rute ke 127 kota di 51 negara. China berencana akan menambahnya 83 rute lagi.

Pemerintah China menargetkan, jumlah bandaranya akan bertambah menjadi 240 di tahun 2020 dari saat ini yang berjumlah 200.

Dari investasi sebesar 500 miliar yuan itu, sebanyak 200 miliar yuan akan dibelanjakan untuk 51 proyek di beberapa kota, seperti Urumqi dan Kunming yang merupakan bagian dari inisiatif “One Belt, One Road”.

Presiden China Xi Jinping di tahun 2013 telah meluncurkan sebuah inisiatif untuk meningkatkan perdagangan dan memperluas pengaruh China dengan Asia Tengah, Asia Barat dan Asia Selatan seperti halnya Eropa dan Afrika, melalui serangkaian proyek di seputar minyak dan pipa gas hingga ke jalur kereta api.