Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Bank sentral China memangkas suku bunga acuan untuk kali keduanya tahun ini. Langkah ini disebabkan perlambatan ekonomi yang terus berlangsung.
People's Bank of China menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 5,1%. Alasan bank sentral tak lain untuk mengerek pertumbuhan ekonomi.
Asal tahu saja, tingkat pertumbuhan ekonomi China pada tahun lalu adalah 7,4%, terendah dalam 24 tahun terakhir. Angka tersebut turun dari 7,7% di 2013.
Pemangkasan ini merupakan yang ketiga kalinya dalam enam bulan terakhir dan akan berlaku efektif mulai hari ini (11/5). Hal ini mengikuti kebijakan lain yang memang didesain untuk mengerek pertumbuhan ekonomi China, termasuk pemangkasan pajak.
Perlambatan ekonomi CHina diramal masih akan berlangsung selama beberapa tahun ke depan. Pada pekan lalu, Badan Moneter Internasional (IMF) memprediksi pertumbuhan China akan stabil di level 6% pada 2017.
Pada pekan lalu, China juga merilis data perdagangan dan inflasi yang mengecewakan. Adanya pemangkasan suku bunga ini mengindikasikan data yang akan dipublikasikan pada pekan ini, seperti data produksi industri dan investasi, juga akan mengecewakan.
"Perekonomian China masih menghadapi tekanan yang cukup besar," demikian pernyataan PBOC.
Sementara, Li Qilin, ekonom Misheng Securities mengatakan, efektivitas dari penurunan suku bunga tidak akan terlalu besar. "PBOC sudah memangkas suku bunga dengan total 75 basis poin, tapi biaya pinjaman hanya turun sedikit," jelasnya.
Sedangkan ekonom lainnya memprediksi, suku bunga China akan kembali diturunkan ke depannya. "Ini bukan pemangkasan terakhir. Suku bunga bisa diturunkan hingga setidaknya 2%. Kami memprediksi ekonomi akan stabil secara bertahap dalam dua kuartal ke depan," paparnya.