kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

China isolasi kota Wuhan, jumlah korban yang terinfeksi tembus 600


Kamis, 23 Januari 2020 / 11:11 WIB
China isolasi kota Wuhan, jumlah korban yang terinfeksi tembus 600
ILUSTRASI. Petugas memantau suhu tubuh penumpang menggunakan alat pemindai suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (22/1/2020). Alat pemindai suhu tubuh tersebut dipasang Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) K


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China memutuskan untuk mengisolasi kota yang memiliki populasi 11 juta orang, yakni kota Wuhan. Kota ini dianggap sebagai pusat penyebaran virus corona baru yang telah menewaskan 17 orang dan menginfeksi hampir 600 orang.

Jenis coronavirus yang sebelumnya tidak diketahui diyakini telah muncul akhir tahun lalu dari satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal di pasar hewan di kota Wuhan, China tengah. Kasus ini telah terdeteksi di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, sehingga memicu kekhawatiran virus sudah menyebar di seluruh dunia.

Pemerintah lokal Wuhan mengatakan akan menutup semua jaringan transportasi perkotaan dan menangguhkan penerbangan keluar dari kota pada pukul 10 pagi (0200 GMT) pada hari ini. Media pemerintah melaporkan, pemerintah mendesak warga untuk tidak meninggalkan kota untuk sementara waktu.

Bertolak belakang dengan penyebaran Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) 2002-2003 yang terkesan dirahasiakan, pemerintah komunis Tiongkok kali ini memberikan informasi terkini soal virus corona untuk menghindari kepanikan ketika jutaan orang bepergian untuk liburan Tahun Baru Imlek Cina.

Baca Juga: MARK prediksi penjualan sarung tangan kesehat melonjak akibat virus corona

Melansir Reuters, pihak berwenang China telah mengkonfirmasi 571 kasus dan 17 kematian pada akhir Rabu. Ada delapan kasus lain yang diketahui terjadi di sejumlah negara. Thailand telah mengkonfirmasi empat kasus, sementara Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan dan Jepang masing-masing melaporkan satu.

Wakil Perdana Menteri China Sun Chunlan mengatakan dalam kunjungannya ke Wuhan bahwa pihak berwenang perlu terbuka tentang penyebaran virus dan upaya mereka untuk menahannya.

Setelah pertemuan di kantor pusat Jenewa pada hari Rabu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan akan memutuskan pada hari Kamis apakah virus corona akan ditetapkan sebagai wabah darurat kesehatan global, sehingga akan meningkatkan respon internasional.

Baca Juga: Antrian di sejumlah rumah sakit China mengular, banyak warga yang panik

Jika benar demikian, itu akan menjadi darurat kesehatan publik internasional keenam yang diumumkan dalam satu dekade terakhir.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kepada wartawan di Jenewa bahwa tindakan China sejauh ini "sangat tepat". Namun WHO menyerukan agar  Beijing mengambil langkah-langkah yang lebih signifikan untuk membatasi atau meminimalkan penyebaran internasional.

“Kami menekankan kepada mereka bahwa dengan memiliki tindakan yang kuat tidak hanya mereka akan mengendalikan wabah di negara mereka tetapi mereka juga akan meminimalkan kemungkinan wabah ini menyebar secara internasional. Jadi mereka memahami itu,” katanya.

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS juga meminta China untuk memainkan peran yang lebih besar dalam kesehatan global sehingga mereka mengambil tindakan yang lebih dan signifikan untuk membatasi atau meminimalkan penyebaran internasional.

Baca Juga: Bursa Asia memerah, dipicu kecemasan investor tentang penyebaran virus corona

"Kurangnya transparansi di masa lalu, terutama dengan SARS ... memberi kami kekhawatiran bahwa itu mungkin terjadi di sini," kata pejabat itu, menambahkan bahwa ada "tanda-tanda positif bahwa mereka telah mengambil tindakan di Wuhan".

Wabah coronavirus dimulai di Wuhan, pusat transportasi utama serta pusat industri dan komersial utama China, dan sekarang telah menyebar ke pusat populasi besar lainnya termasuk Beijing, Shanghai dan Hong Kong.

Tidak ada obat yang diketahui untuk virus ini. Gejalanya meliputi demam, kesulitan bernapas dan batuk, mirip dengan banyak penyakit pernapasan lainnya, dan dapat menyebabkan pneumonia.

Baca Juga: Tujuh hal yang perlu Anda ketahui tentang virus corona baru

Pihak berwenang China masih menyelidiki asal-usul virus, meskipun mereka mengkonfirmasi wabah dimulai di pasar di Wuhan dengan transaksi satwa liar ilegal dan bahwa itu dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui transmisi pernapasan. 

Banyak warga China yang akhirnya membatalkan perjalanan, membeli masker wajah, menghindari tempat-tempat umum seperti bioskop dan pusat perbelanjaan, dan bahkan beralih ke permainan simulasi wabah online agar mengetahui cara mengatasinya.

Baca Juga: Trump: Akan ada lebih banyak negara yang masuk daftar larangan perjalanan

Bandara global meningkatkan pengawasan penumpang dari Tiongkok. Sementara, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa (ECDC) mengatakan penyebaran virus lebih lanjut secara global sangat mungkin terjadi.

Baca Juga: Larangan perjalanan total warga Wuhan, transportasi publik tak beroperasi

Inggris bergabung dengan negara-negara lain, termasuk Australia, agar tidak melakukan perjalanan kecuali perjalanan penting ke Wuhan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×