kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

China janji akan borong produk pertanian AS bila kesepakatan dagang tercapai


Jumat, 25 Oktober 2019 / 18:04 WIB
China janji akan borong produk pertanian AS bila kesepakatan dagang tercapai
ILUSTRASI. Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer menunjuk pada spidol di lantai saat ia memimpin Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin ke posisi mereka untuk foto keluarga di Pusat Konferensi Xijiao di Shanghai, Cina, 31 Juli 2019.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pejabat tinggi perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China akan membahas rencana pembelian banyak produk pertanian AS. Dengan imbalan, AS membatalkan beberapa tarif impor produk China. 

Robert Lighthizer, Perwakilan Dagang AS, Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, dan Wakil Perdana Menteri China Liu He akan berbicara melalui telepon hari ini untuk menenangkan perang dagang yang telah berlangsung selama 16 bulan.

Baca Juga: China: Tiongkok tidak pernah ingin menantang atau menggantikan AS

Kedua pihak akan menyetujui perjanjian perdagangan di fase pertama yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada 11 Oktober, tepat saat dia menandatanganinya dengan Presiden China Xi Jinping bulan depan pada pertemuan puncak di Chili.

Sejauh ini, Trump hanya setuju membatalkan kenaikan tarif pada 15 Oktober atas barang-barang China senilai US$ 250 miliar. Ini merupakan bagian kesepakatan atas pembelian pertanian, peningkatan akses ke jasa keuangan China dan perlindungan hak kekayaan intelektual dan pakta mata uang.

Tetapi untuk menyakinkan kesepakatan tersebut, Beijing diperkirakan akan meminta Washington untuk membatalkan rencananya pengenakan tarif barang-barang China senilai US$ 156 miliar, termasuk tarif telepon seluler, komputer laptop dan mainan menurut pengakuan dua sumber yang berbasis di AS.

Beijing kemungkinan juga akan meminta penghapusan tarif 15% yang diberlakukan pada 1 September dengan sekitar US$ 125 miliar barang Tiongkok.

Trump memberlakukan tarif impor pada bulan Agustus 2029 setelah dialog dua negara gagal sehingga AS menetapkan tarif impor kepada China senilai US$ 500 miliar.

"Orang Cina ingin kembali ke tarif hanya barang asli US$ 250 miliar," kata sumber itu.

Baca Juga: Ketidakpastian Brexit Membuat Harga Emas Hari Ini Naik Ke US$ 1.491,83

Derek Scissors, seorang sarjana penduduk dan pakar China di American Enterprise Institute di Washington, mengatakan, tujuan awal pembicaraan Oktober ini adalah untuk menyelesaikan beberapa kesepakatan tentang kekayaan intelektual, pertanian, dan membuka akses pasar.

"Aneh bahwa (presiden) begitu optimistis dengan Liu He, namun kami masih belum mendapatkan tarif 15 Desember dari meja," kata Scissors.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, menyatakan bahwa tidak ada keputusan yang dibuat tentang tarif 15 Desember 2019 nanti tapi bagaimana kedua negara mengatasinya dengan terus berdialog.

Jika sebuah kesepakatan diteken, sebagai imbalannya Beijing akan membebaskan beberapa produk tapi jumlah akhir pembelian Tiongkok tidak pasti.

Baca Juga: China minta WTO untuk menyetujui sanksi balasan ke AS senilai US$ 2,4 miliar

Padahal Trump telah menggembar-gemborkan pembelian senilai US$ 40 miliar - US$ 50 miliar per tahun atau jauh di atas pembelian China di 2017 sebesar US$ 19,5 miliar sebagaimana diukur oleh American Farm Bureau.

Salah satu sumber yang menjelaskan tentang pembicaraan mengatakan bahwa tawaran China akan dimulai sekitar US$ 20 miliar dalam pembelian tahunan, sebagian besar untuk memulihkan status quo pra-perdagangan-perang, tetapi ini dapat meningkat seiring waktu.

Pembelian juga akan tergantung pada kondisi pasar dan harga. 

Lighthizer telah menekankan, perjanjian China untuk menghapus beberapa pembatasan pada tanaman rekayasa genetika AS dan hambatan keamanan pangan lainnya, yang menurut sumber tersebut signifikan karena dapat membuka jalan bagi ekspor pertanian AS yang jauh lebih tinggi ke Cina.

Baca Juga: Trump yakin kesepakatan dagang berjalan baik, meski China cari cara untuk membalas AS



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×