CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

China khawatir Prancis berlaku diskriminatif terhadap jaringan 5G Huawei


Senin, 10 Februari 2020 / 09:29 WIB
China khawatir Prancis berlaku diskriminatif terhadap jaringan 5G Huawei
ILUSTRASI. Sebuah smartphone dengan logo jaringan Huawei dan 5G terlihat pada motherboard PC dalam gambar ilustrasi yang diambil 29 Januari 2020 ini.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  PARIS. Kedutaan Besar China di Paris, pada hari Minggu (9/2) mendeksa pemerintah Prancis untuk tidak mendiskriminasi Huawei untuk jaringan 5G-nya. China mengaku khawatir Huawei akan menghadapi lebih banyak kendala dalam menjalankan bisnisnya dibandingkan saingannya.

Mengutip Reuters, Senin (10/2), Huawei asal China merupakan perusahaan raksasa global telekomunikasi global. Huawei telah menjadi salah satu pusat dari badai politik internasional ketika Amerika Serikat berusaha meyakinkan negara-negara lain untuk melarang mereka menjalin kerjasama dengan Huawei.

Baca Juga: Bikin pesaing Google Play Store, Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi berkongsi

Washington menuding teknologi Huawei dapat memungkinkan "pintu belakang" bagi mata-mata China. Tuduhan itu telah dibantah Huawei maupun Beijing.

Prancis pada tahap awal meluncurkan teknologi nirkabel generasi berikutnya dan sikap pemerintah atas peran Huawei sejauh ini masih belum jelas. Sejumlah media Prancis dalam beberapa bulan terakhir melaporkan bahwa Huawei dapat menghadapi pembatasan di beberapa kota.

Baca Juga: Amerika harus jadi pengendali Nokia dan Ericsson untuk lawan Huawei di pasar 5G

Kedutaan Besar China mengatakan mereka terkejut dan khawatir atas laporan-laporan media tersebut. Kedubes China menegaskan janji Presiden Prancis Emmanuel Macron dan pejabat lainnya berulang kali berjanji bahwa mereka menjamin semua perusahaan akan diberlakukan dengan adil.

"Jika, karena masalah keamanan, pemerintah Prancis benar-benar harus memaksakan kendala pada operator, itu harus menetapkan kriteria transparan di sekitar ini dan memperlakukan semua perusahaan secara adil," kata kedutaan China. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×