Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Badan Kepabeanan China yang mengelola impor dan ekspor barang negeri tembok raksasa tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Pakaian hitam dan topeng belakangan para pendemo gunakan dalam setiap aksi protes anti-pemerintah yang sudah berlangsung sejak Juni lalu dan sering berakhir dengan bentrok. Polisi sudah menahan lebih dari 2.300 orang.
Pembatasan pengiriman tampaknya memiliki dampak yang kecil di Hong Kong. Bahkan, jaringan ritel, seperti Uniqlo, H&M, dan Giordano Ladies, kepada Reuters mengaku, belum pernah mendengar tentang larangan tersebut.
Baca Juga: Parlemen AS loloskan RUU soal Hong Kong, China meradang
Mereka juga belum menerima arahan dari pusat terkait larangan pengiriman pakaian hitam dan barang lainnya dari China. Tapi, mereka belum melihat peningkatan penjualan pakaian hitam baru-baru ini.
Meski begitu, seorang manajer H&M di sebuah mal di Hong Kong terkejut mendengar pembatasan tersebut. "Kami bisa menjual pakaian hitam. Kami juga bisa memakainya," ujarnya sambil mengenakan gaun hitam.