kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.650.000   29.000   1,79%
  • USD/IDR 16.349   90,00   0,55%
  • IDX 7.073   43,40   0,62%
  • KOMPAS100 1.037   7,79   0,76%
  • LQ45 810   -1,46   -0,18%
  • ISSI 212   1,87   0,89%
  • IDX30 422   0,11   0,03%
  • IDXHIDIV20 506   -1,11   -0,22%
  • IDX80 117   0,24   0,20%
  • IDXV30 121   0,19   0,16%
  • IDXQ30 138   -0,30   -0,22%

China Luncurkan Tarif Terbatas Setelah Trump Kenakan Tarif Besar-Besaran


Selasa, 04 Februari 2025 / 20:10 WIB
China Luncurkan Tarif Terbatas Setelah Trump Kenakan Tarif Besar-Besaran
ILUSTRASI. Bendera China dan AS berkibar di dekat Bund, sebelum delegasi perdagangan AS bertemu dengan rekan-rekan China mereka untuk mengadakan pembicaraan di Shanghai, Cina 30 Juli 2019.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/BEIJING. China mengenakan tarif yang ditargetkan pada prpduk impor dari Amerika Serikat (AS) dan memberikan peringatan kepada beberapa perusahaan AS, termasuk Google, terkait kemungkinan sanksi pada hari Selasa (4/2).

Langkah China ini sebagai respons terukur terhadap tarif besar-besaran yang dikenakan Presiden Donald Trump.

Tanggapan terbatas Beijing terhadap penerapan tarif 10% pada semua impor China menyoroti upaya pembuat kebijakan China untuk melibatkan Trump dalam pembicaraan guna menghindari perang dagang besar antara dua ekonomi terbesar dunia.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Turun Terseret Perang Dagang AS-China, WTI ke US$71,95

Capital Economics, sebuah firma riset yang berbasis di Inggris, memperkirakan bahwa tarif tambahan China akan dikenakan pada sekitar US$20 miliar impor tahunan, dibandingkan dengan barang-barang China senilai US$450 miliar yang dikenakan tarif Trump yang mulai berlaku pada pukul 12:01 pagi waktu setempat Selasa (0501 GMT).

"Tindakan-tindakan ini cukup modest, setidaknya jika dibandingkan dengan langkah-langkah AS, dan telah disesuaikan untuk mengirim pesan kepada AS," kata Julian Evans-Pritchard, kepala ekonomi China di firma tersebut, dalam sebuah catatan.

Trump pada Senin (3/2) menangguhkan ancamannya untuk mengenakan tarif 25% pada Meksiko dan Kanada pada menit terakhir, menyetujui jeda 30 hari sebagai imbalan atas konsesi terkait penegakan hukum di perbatasan dan kejahatan.

Trump berencana untuk berbicara dengan Presiden China Xi Jinping akhir pekan ini, kata juru bicara Gedung Putih.

Baca Juga: Rupiah Menguat Usai Trump Tunda Tarif Impor dari Meksiko & Kanada pada Hari Ini (4/2)

Trump menyarankan pada hari Minggu bahwa Uni Eropa akan menjadi target tarif berikutnya, namun tidak menyebutkan kapan.

Ursula von der Leyen, kepala Komisi Eropa, mengatakan bahwa Brussels akan siap untuk negosiasi yang sulit namun menekankan perlunya meletakkan dasar bagi kemitraan yang lebih kuat dengan mitra dagang dan investasi terbesar Uni Eropa.

"Kami akan terbuka dan pragmatis dalam cara untuk mencapainya. Namun kami akan sama-sama menegaskan bahwa kami akan selalu melindungi kepentingan kami sendiri—bagaimana dan kapan pun itu diperlukan," katanya dalam sebuah pidato.

Komisi Eropa dan pemerintahan AS yang baru telah berhubungan di tingkat teknis, tetapi Von der Leyen dan Trump belum berbicara langsung, kata juru bicara Komisi.

Tindakan baru China, yang diumumkan bersamaan dengan dimulainya tarif Trump, termasuk tarif 15% pada batubara dan LNG AS, serta 10% pada minyak mentah, peralatan pertanian, sejumlah truk, dan sedan bermesin besar yang dikirim ke China dari AS.

China juga mengumumkan sedang memulai penyelidikan anti-monopoli terhadap Alphabet Inc, induk perusahaan Google.

Selain itu, China menempatkan PVH Corp, perusahaan induk merek seperti Calvin Klein, serta perusahaan bioteknologi AS Illumina dalam daftar untuk kemungkinan sanksi.

Baca Juga: Perang Dagang Global Bawa Dampak ke IHSG, Cermati Saran dari Analis Ini



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×