Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Data yang dirilis otoritas kesehatan China menunjukkan, negara tersebut melaporkan 89 kasus virus corona baru pada 13 April. Angka ini mengalami penurun dari level 108 pada hari sebelumnya.
Dari total itu, 86 diimpor, turun dari 98 sehari sebelumnya, kata Komisi Kesehatan Nasional.
Sejumlah media memberitakan negara bagian China telah melaporkan bahwa 79 dari kasus yang diimpor hari itu berada di provinsi timur laut Heilongjiang, yang berbagi perbatasan dengan Rusia.
Baca Juga: Hubungan Jepang-China bisa memburuk gara-gara stimulus US$ 2 miliar
Jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Tiongkok sekarang mencapai 82.249. Korban tewas akibat pandemi mencapai 3.341, tanpa kematian baru pada 13 April.
Informasi tambahan saja, perbatasan timur laut China dengan Rusia telah menjadi garis depan dalam perang melawan kebangkitan epidemi virus corona ketika kasus harian baru naik ke level tertinggi dalam hampir enam minggu - dengan lebih dari 90% melibatkan orang yang datang dari luar negeri.
Setelah transmisi domestik penyakit ini berhasil diredam, muncul kecemasan terjadinya peningkatan kasus impor yang dapat memicu gelombang kedua COVID-19.
Kasus-kasus yang diimpor menyumbang rekor 98. Setengahnya melibatkan warga negara Tiongkok yang kembali dari Distrik Federal Timur Jauh Rusia, tempat di mana kota Vladivostok berada, yang memasuki kembali Tiongkok melalui penyeberangan perbatasan di provinsi Heilongjiang.
Baca Juga: China kirim kapal induk dekati Jepang saat angkatan laut AS berjuang melawan corona
"Kota kecil kami di sini, kami pikir itu adalah tempat paling aman," kata seorang penduduk kota perbatasan Suifenhe, yang hanya memberikan nama keluarganya sebagai Zhu.
"Beberapa warga Tiongkok - mereka ingin kembali, tetapi tidak terlalu masuk akal, untuk apa mereka datang ke sini?" tanyanya seperti yang dikutip Reuters.