kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

China memperketat praktik bank gelap


Jumat, 10 Januari 2014 / 11:00 WIB
China memperketat praktik bank gelap
ILUSTRASI. Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.


Sumber: Bloomberg | Editor: Dessy Rosalina

BEIJING. Otoritas perbankan China terus memperketat keran praktik bank gelap alias shadow banking. Terbaru, otoritas mewajibkan perbankan China melaporkan 12 indikator keuangan. China Banking Regulatory Commission atau Komisi Regulator Perbankan China (CBRC) merilis aturan baru bagi bank dengan total aset lebih dari CNY 1,6 triliun atau US$ 264 miliar.

Beleid anyar yang terbit pada 8 Januari itu menyebutkan, bank harus melaporkan posisi akhir tahun atas 12 indikator keuangan kepada CBRC. Peraturan ini mulai berlaku per 8 Januari 2014. CBRC memberi batas maksimal empat bulan bagi bank melaporkan 12 indikator keuangan.

Sejumlah indikator yang wajib dilaporkan, termasuk aset derivatif (off-balance-sheet) dan pinjaman antar bank. CBRC beralasan, aturan ini sudah sesuai aturan main perbankan global atawa Basel III. "Sasaran beleid baru ini mencegah membengkaknya praktik shadow banking," ujar tiga sumber Bloomberg, Kamis (9/1).

Beleid baru ini akan mewajibkan 12 dari 19 bank kelas kakap yang terdaftar di bursa saham China. "Pelaporan data ini dimaksudkan untuk menunjukkan pentingnya bank dalam sistem keuangan global, bukan sebagai penilaian kemampuan manajemen tingkat risiko mereka," tulis CBRC.

Hitungan JP Morgan, praktik bank gelap telah mencapai CNY 36 triliun. Jumlah ini setara 69% dari Produk Domestik Bruto (PDB) China tahun 2012. Terbitnya aturan ini diprediksi bakal mengebiri kinerja perbankan China di masa depan. Ini makin memperburuk kinerja kredit perbankan yang mulai melambat pada semester II-2013.

Survei Bloomberg terhadap ekonom mengungkapkan, kredit baru perbankan China di semester II 2013 sebesar CNY 7,1 triliun atau US$ 1,2 triliun. Jumlah ini lebih kecil CNY 931 miliar dari CNY 2,13 triliun di separuh kedua 2012. Ini adalah penurunan kinerja kredit terbesar sejak tahun 2002. "Perlambatan kredit tahun ini bisa lebih buruk dari prediksi pasar.

Jika itu terjadi, regulator bisa jadi melunak kembali," ujar Yao Wei, Ekonom Societe Generale SA di Hong Kong. Lesunya kredit perbankan makin diperparah dengan bayang-bayang melambatnya makro ekonomi. Tahun lalu, ekonomi China diprediksi tumbuh 7,6%.

Prediksi pasar, tahun ini ekonomi China hanya mampu tumbuh 7,4%. Hitungan Bank of America (BoA), indeks pertumbuhan kredit perbankan China melambat menjadi 16,5% pada akhir tahun 2014. Sepanjang tahun 2013 lalu, indeks pertumbuhan kredit Negeri Panda itu bertengger di level 18,8%.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×