Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menjelaskan bahwa larangan ekspor masker telah dicabut karena negaranya tidak dapat bertahan di saat negara-negara lain sangat membutuhkan bantuan.
"Saya ingin memberi tahu komunitas internasional bahwa Taiwan akan secara aktif meningkatkan kerja sama kami dengan semua negara untuk mencegah penyebaran Covid-19," katanya.
Baca Juga: Lebih dulu atasi corona, hari ini China berkabung mengenang para martir
“Pada tahap ini, kami akan menyumbangkan 10 juta masker wajah, atau produksi sekitar satu hari, untuk mendukung pekerja medis di negara-negara di mana wabah Covid-19 sangat parah. Nantinya, kami akan memberikan lebih banyak dukungan kepada masyarakat internasional berdasarkan kapasitas produksi domestik kami,” katanya.
Tsai juga menawarkan untuk berbagi sistem karantina elektronik di pulau itu yang menggunakan analitik data besar.
Karena kedekatan geografisnya dengan daratan China, Taiwan awalnya diprediksi menjadi salah satu tempat yang paling parah dilanda wabah Covid-19.
Baca Juga: WHO: Semakin banyak orang muda yang sekarat karena virus corona (covid-19)
Tetapi tanggapannya yang cepat dalam menanggulangi virus, transparansi dalam memberi tahu masyarakat tentang perkembangan situasi, efisiensi dalam melacak riwayat kontak infeksi yang dikonfirmasi dan saran bagi masyarakat untuk menggunakan masker wajah di tempat-tempat umum dinilai oleh para ahli kesehatan sebagai faktor penekan potensi tersebut.