Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kondisi di Laut China Selatan masih jauh dari kata adem. Saat ini, Beijing telah meningkatkan tekanan pada tetangganya di Asia Tenggara menjelang pembicaraan penting dalam sengketa Laut China Selatan. Seorang diplomat senior China memperingatkan ASEAN agar tidak mendukung upaya AS di wilayah tersebut.
Melansir South China Morning Post, Luo Zhaohui, wakil menteri luar negeri China untuk urusan Asia, mengatakan negosiasi dengan ASEAN tentang kode etik di jalur air akan dilanjutkan pada Kamis setelah ditunda oleh pandemi virus corona.
Pembicaraan dimulai pada tahun 2002, tetapi terhenti karena desakan Beijing agar "negara-negara di luar kawasan" dikecualikan, yang jelas merujuk pada Amerika Serikat. Negara-negara ASEAN terpecah terkait dukungan negara adidaya yang berseteru di tengah meningkatnya risiko konfrontasi habis-habisan di wilayah tersebut.
Berbicara melalui tautan video pada seminar internasional yang diselenggarakan oleh kementerian luar negeri dan sebuah wadah pemikir yang didukung negara pada hari Rabu, Luo mengatakan AS adalah biang onar dan akar masalah di Laut China Selatan.
Baca Juga: Inilah alasan China semakin berani pamerkan kekuatan militernya
Masih mengutip South China Morning Post, namun para pengamat mengatakan, pernyataan keras Beijing terhadap Washington mungkin kontraproduktif karena Beijing mencoba untuk mendapatkan dukungan dari negara tetangganya - baik dalam pembicaraan dan persaingannya dengan AS - karena China tidak menawarkan cara baru untuk mengatasi kekhawatiran mereka.
Luo, yang merupakan mantan duta besar China untuk New Delhi, juga membidik sekutu dan mitra Washington di Indo-Pasifik, terutama mereka yang telah menyuarakan dukungan sikap lebih kuat Presiden AS Donald Trump terhadap Beijing atas jalur air yang disengketakan dan banyak masalah penting lainnya.
Baca Juga: Konflik makin panas, ini dia perbandingan kekuatan militer China dan India