Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Regulator internet China memerintahkan platform media sosial Sina Weibo untuk menonaktifkan beberapa fiturnya selama seminggu, hukuman langka untuk apa yang mereka katakan sebagai gangguan komunikasi online.
Melansir Reuters, Cyberspace Administration of China (CAC) mengatakan dalam sebuah posting di akun WeChat yang terverifikasi, pihaknya telah menegur Weibo karena "mengganggu ketertiban komunikasi online, menyebarkan informasi ilegal, dan masalah lain".
"Weibo perlu berhenti memperbarui daftar yang menunjukkan istilah pencarian paling populer dan topik yang sedang dibahas di platform mereka selama seminggu mulai Rabu (10/6)," kata CAC yang menambahkan, pihaknya telah meminta kantor di Beijing untuk mendenda Weibo.
Baca Juga: Di Tiongkok, aksi unjuk rasa AS jadi topik hangat di tingkat negara dan media sosial
Weibo tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
CAC juga menyebutkan pelanggaran terkait dengan kasus yang melibatkan seseorang dengan nama keluarga Jiang, tanpa memerinci lebih lanjut.
Tidak jelas gangguan komunikasi siapa yang Weibo lakukan, tetapi itu terjadi setelah hubungan eksekutif senior Grup Alibaba dengan influencer media sosial terkemuka diperiksa oleh pengguna Weibo pada April lalu. Beberapa mengeluhkan unggahan mereka kena sensor.
Eksekutif senior Grup Alibaba Jiang Fan kemudian diturunkan dari jabatannya setelah penyelidikan internal. Alibaba tidak segera menjawab permintaan komentar dari Reuters.
Baca Juga: Mau menyaingi Boeing dan Airbus, BUMN China produksi pesawat jet penumpang
Pemerintah China sangat mengatur ruang maya dan sering mensensor konten, seperti kekerasan, pornografi, atau pidato sensitif politik dari media sosial.
Pada 2018, Weibo untuk sementara waktu menghentikan beberapa portal, seperti situs pencarian serta laman selebriti dan kehidupan pribadi mereka setelah mendapat teguran CAC karena menyebarkan apa yang pengawas internet itu sebut sebagai konten cabul.