kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China semakin agresif, Australia siapkan anggaran pertahanan Rp 2.700 triliun


Jumat, 03 Juli 2020 / 08:25 WIB
China semakin agresif, Australia siapkan anggaran pertahanan Rp 2.700 triliun


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  China menjadi buah bibir dunia. Setelah adu kungfu dengan India,Tiongkok kembali menunjukkan kekuatan di Laut China Selatan. Agresifnya China, menimbulkan kekhawatiran banyak negara. Termasuk Australia.

Negeri Kanguru  mengumumkan strategi pertahanan lebih agresif mengantisipasi kebangkitan China. Australia bahkan menyebut tantangan yang akan dihadapi belum pernah terjadi sejak Perang Dunia Kedua. 

Mengutip abc.net.au. Kamis (2/7), , Perdana Menteri Australia, Scott Morrison memperingatkan rakyat Australia mempersiapkan diri menghadapi tatanan dunia yang lebih buruk, lebih berbahaya dan lebih kacau pasca Covid-19.  "Kami belum melihat gabungan ketidakpastian ekonomi global dan strategis seperti sekarang sejak tatanan regional runtuh tahun  1930-an dan 1940-an,"  kata Morrison.

Australia mengalokasikan anggaran pertahanan A$ 270 miliar  bagi peningkatan kemampuan pertahanan.Jika dirupiahkan, jumlah itu setara Rp 2.700 triliun. 

Apa saja yang akan diperkuat Australia? 

Alokasi belanja ini termasuk senjata penyerang, kemampuan siber dan sistem pengawasan bawah air berteknologi tinggi. Selama empat tahun, Angkatan Bersenjata Australia (ADF) akan menambah personel sebanyak 800 prajurit. Terdiri dari 650 personel untuk Angkatan Laut, 100 untuk Angkatan Udara, dan 50 prajurit Angkatan Darat.
Menurut Anggaran Belanja Departemen Pertahanan (Dephan) tahun  2019-2020, kekuatan personel ADF diperkirakan tumbuh menjadi 60.090 orang tahun ini didukung staf administrasi sebanyak 16.272 orang.

Anggaran Dephan diperkirakan tumbuh hingga 2% dari produk domestik bruto Australia pada 2020-2021. Atau sekitar A$ 200 miliar selama 10 tahun. Australia akan membeli Rudal Anti-Kapal Jarak Jauh (LRASM) 158-AG dari Angkatan Laut Amerika Serikat, dengan harga  A$ 800 juta. Rudal itu memiliki jangkauan lebih dari 370 kilometer, meningkat signifikan dibandingkan kapasitas 124 km dari rudal anti-kapal Harpoon AGM-84 milik Australia yang diluncurkan pada awal tahun 1980-an. Selain itu, anggaran sebesar A$ 9,3 miliar juga akan dialokasikan untuk penelitian dan pengembangan menjadi senjata jarak jauh berkecepatan tinggi, termasuk senjata hipersonik.

Australia juga memperkuat pertahanan dunia maya. Pemerintah akan mengalokasikan A$15 miliar untuk kapasitas perang informasi selama 10 tahun ke depan. Sekitar A$1,3 miliar untuk meningkatkan keamanan dunia maya. Sedangkan anggaran A$7miliar untuk satelit jaringan komunikasi independen, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pertahanan di luar angkasa.




TERBARU

[X]
×