kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China bakal masuk ke Hong Kong untuk menindak pendemo?


Selasa, 27 Agustus 2019 / 15:57 WIB
China bakal masuk ke Hong Kong untuk menindak pendemo?
ILUSTRASI. Militer China berkumpul di pelabuhan Shenzhen, seberang Hong Kong


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China kembali mengirim sinyal keras kepada para pengunjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong. Menteri Keamanan Publik China Zhao Kezhi menyatakan, Tiongkok bakal menindak kegiatan terorisme yang kejam dan secara tegas menjaga keamanan negaranya.

"China akan dengan keras menangkis dan menindak semua kegiatan subversif dan terorisme untuk memastikan keamanan dan stabilitas negara," kata Zhao saat mengunjungi Provinsi Guangdong, dekat Hong Kong, seperti dikutip Reuters, Selasa (27/8).

Baca Juga: Pemerintah Hong Kong: demo mendorong Hong Kong ke ambang situasi sangat berbahaya

Sebelumnya, Duta Besar China untuk Inggris Liu Xiaoming mengatakan, negaranya bakal menggunakan kekuatan untuk memadamkan aksi unjuk rasa di Hong Kong jika situasi semakin memburuk. Sebab, beberapa pendemo pro-demokrasi menunjukkan tanda-tanda terorisme.

"Jika situasi di Hong Kong semakin memburuk, pemerintah pusat tidak akan duduk dan menonton," tegas Liu kepada wartawan di London, 15 Agustus lalu.

"Kami memiliki solusi yang cukup dan kekuatan yang cukup dalam batas-batas Undang-Undang Dasar untuk memadamkan kerusuhan dengan cepat," kata Liu. "Langkah mereka adalah pelanggaran berat dan keras, dan sudah menunjukkan tanda-tanda terorisme," imbuhnya.  

Karena itu, Pemerintah China tidak bakal pernah membiarkan beberapa pelaku kekerasan menyeret Hong Kong ke jalan berbahaya. "Menyusuri jurang yang berbahaya," sebut Liu.

Baca Juga: Pemimpin Hong Kong khawatirkan eskalasi kekerasan yang menjadi lebih serius

Tanda-tanda China akan masuk ke Hong Kong sudah tampak. Ratusan polisi paramiliter China lengkap dengan kendaraan pengakut personel lapis baja dan truk sudah berada di Kota Shenzen yang berseberangan dengan Hong Kong sejak 12 Agustus lalu.

Aksi unjuk rasa di Hong Kong yang memasuki minggu ke-13 pada akhir pekan lalu berakhir bentrok dan membuat polisi melepaskan tembakan ke udara untuk pertama kalinya, membuat Pemerintah Hong Kong murka.

"Meningkatnya aksi ilegal dan kekerasan dari para demonstran radikal tidak hanya keterlaluan, mereka juga mendorong Hong Kong ke ambang situasi yang sangat berbahaya," kata Pemerintah Hong Kong dalam pernyataan resmi, Senin (26/8), seperti dikutip Reuters.

Polisi menembakkan meriam air dan gas air mata dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa yang melempar batu bata dan bom molotov pada Ahad (25/8). Bahkan, enam petugas mengeluarkan pistol mereka dan seorang di antaranya menembakkan tembakan peringatan ke udara.

Baca Juga: Demonstrasi dan Perang Dagang Bikin Ekspor Hong Kong Makin Lesu

Dalam pernyataan resmi, Kepolisian Hong Kong mengungkapkan, petugas menembakkan 215 peluru gas air mata dan 74 peluru karet selama bentrokan yang pecah pada Sabtu (24/8) dan Ahad (25/8) lalu. Polisi menahan 86 orang, satu di antaranya baru berusia 12 tahun.

Meski begitu, demonstrasi tidak surut. Rencananya, pada hari-hari dan minggu-minggu ke depan, pengunjuk rasa menggelar demo termasuk di markas Cathay Pacific pada Rabu (27/8) untuk memprotes aksi "teror putih". Ini sebuah istilah yang pendemo gunakan untuk menggambarkan tindakan anonim yang menciptakan iklim ketakutan di Hong Kong.

Hanya, aksi yang berjalan damai sepekan terakhir berubah menjadi kekerasan. Pada Sabtu (24/8), para pendemo melemparkan bom molotov dan batu bata di distrik industri Kwun Tong, di sebelah Timur Semenanjung Kowloon. Beberapa pengunjuk rasa memotong tiang lampu "pintar" yang dilengkapi kamera pengintai.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×