Reporter: Mona Tobing | Editor: Adi Wikanto
Beijing. Pertumbuhan ekonomi yang stabil mendorong China terus memperluas investasinya. China telah menyiapkan dana investasi senilai € 10 miliar euro atau setara dengan US$ 11,15 miliar untuk investasi di Eropa.
Dana tersebut untuk membiayai proyek-proyek di Eropa Tengah dan Eropa Timur. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Minggu (6/11), dana tersebut akan dikucurkan melalui Commercial Bank Of China.
Dana investasi China untuk Eropa Timur dan Eropa Tengah tersebut akan dikelola The Sino CEE Financial Holdings, perusahaan yang didirikan oleh Commercial Bank Of China. China Life Insurance dan Fosun Grup akan terlibat dalam pengelolaan dana ini.
Dikutip dari China Daily, Sino CEE khusus didirikan dalam rangka kerjasama antara China dengan 16 negara di Eropa Tengah dan Eropa Timur. Tak hanya mendanai proyek, Sino CEE juga menjadi lembaga yang menawarkan layanan keuangan lainnya, termasuk kemungkinan investasi efek.
Ke depan, penghimpunan dana investasi tersebut ditagerkan akan meningkat menjadi € 50 miliar euro. Dana tersebut akan membiayai sejumlah proyek seperti infrastruktur, manufaktur, teknologi tinggi dan juga investasi pada barang konsumsi.
Ke depan, investasi terbuka tidak hanya di Eropa Tengah dan Eropa Timur namun juga negara lain. CEE Financial Holdings resmi diluncurkan Perdana Menteri China Li Keqiang selama kunjungannya ke Riga, Latvia, Sabtu (5/11).
Sementara ini, proyek yang dibiayai baru sebatas di Eropa Tengah dan Eropa Timur. Namun tidak menutup kemungkinan merambah wilayah lain di Eropa. Meski dana disokong Pemerintah China, namun tetap beroperasi di bawah prinsip-prinsip bisnis dan aturan main pasar.
Eropa Tengah dan Eropa Timur telah menjadi bagian dari pintu gerbang investasi China ke Uni Eropa. Negara Tembok Besar ini berharap mendapat pasar baru ekspor di tengah ekonomi domestik yang tengah melambat.
Wakil Menteri Perdagangan China Gao Yan mengatakan, perusahaan China telah menginvestasikan lebih dari US$ 5 miliar di kawasan Eropa Tengah pada tahun lalu. Pembatasan investasi China di beberapa sektor oleh Jerman membuat China lebih banyak menempatkan investasinya ke Eropa Timur dan Tengah.