kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

China Sukses Kalahkan Jepang Jadi Eksportir Mobil Terbesar di Tahun 2023


Sabtu, 03 Februari 2024 / 19:30 WIB
China Sukses Kalahkan Jepang Jadi Eksportir Mobil Terbesar di Tahun 2023
ILUSTRASI. Mobil Wuling Hong Guang MINI EV Macaron yang dipajang di stannya pada hari media untuk pameran Auto Shanghai di Shanghai, Cina 20 April 2021


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - China berhasil mengalahkan Jepang dan menjadi eksportir mobil terbesar di dunia pada tahun 2023. Tingginya penjualan mobil listrik jadi salah satu pendorong utama.

Melansir Kyodo, data dari organisasi perdagangan Jepang yang dirilis hari Rabu (1/2) menunjukkan ekspor mobil Jepang pada tahun 2023 naik 16% dari tahun sebelumnya, menjadi 4,42 juta unit mobil.

Di saat yang sama, ekspor mobil China melonjak hingga 58% menjadi 4,91 juta unit mobil.

Baca Juga: Toyota Desak 50.000 Pemilik Kendaraan di Amerika untuk Setop Mengemudi, Ada Apa?

Ini adalah pertama kalinya Jepang turun dari posisi pertama sejak tahun 2016 ketika kalah dari Jerman.

Data menunjukkan bahwa ekspor mobil Jepang meningkat untuk pertama kalinya dalam dua tahun, tetapi masih jauh dari tingkat sebelum pandemi yang mencapai 4,82 juta kendaraan pada tahun 2019.

Permintaan yang sangat tinggi terhadap mobil listrik menjadi faktor penting dalam meningkatnya volume ekspor mobil China tahun lalu.

Produsen mobil listrik China seperti BYD juga berhasil meningkatkan ekspornya berkat dukungan kuat dari pemerintah.

Baca Juga: Mobil Listrik Xiaomi, SU7, Segera Masuk Fase Produksi Massal

Ekspor mobil berbahan bakar minyak China ke Rusia juga meningkat, karena produsen mobil Jepang, AS, dan Eropa menarik diri dari negara itu menyusul invasinya ke Ukraina.

Di Jepang, produsen mobil seperti Toyota Motor Corp. telah meninjau strategi produksi, salah satunya mengurangi ketergantungan pada mobil bertenaga bensin dan meningkatkan penjualan hibrida bensin-listrik.

Dalam banyak kasus, mobil hibrida terbukti memiliki jarak tempuh lebih tinggi dibandingkan mobil listrik murni. Pasar inilah yang kemudian akan dicoba Toyota untuk dimaksimalkan.



TERBARU

[X]
×