CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

China tak pangkas suku bunga seperti negara lain, salah satu alasannya karena babi


Kamis, 24 Oktober 2019 / 07:31 WIB
China tak pangkas suku bunga seperti negara lain, salah satu alasannya karena babi
ILUSTRASI. Ilustrasi daging babi REUTERS/Paul Yeung/File Photo


Sumber: CNBC,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Saat negara-negara lain di dunia ramai-ramai memangkas suku bunga acuannya untuk mendongkrak perekonomian, namun tidak demikian halnya dengan China. Melansir Reuters, China tidak terburu-buru untuk melonggarkan kebijakan moneternya karena memiliki sejumlah opsi untuk mengerek kembali ekonominya yang melambat. 

Pada akhir September lalu, Gubernur People's Bank of China Yi Gang mengatakan kebijakan makroekonomi memiliki ruang yang signifikan untuk bergerak. 

"Namun kami tidak buru-buru mengambil kebijakan yang sama dengan bank sentral negara lain, seperto pemangkasan suku bunga acuan besar-besaran atau kebijakan quantitative easing," jelas Yi menjelang perayaan Hari Ulang Tahun China ke 70 beberapa waktu lalu seperti yang dilansir Reuters

Baca Juga: China bakal mendongkrak impor barang-barang tertentu termasuk produk pertanian

Bank sentral Tiongkok harus mengelola ekonomi yang terstruktur dalam banyak hal dengan cara yang sangat berbeda dari kawasan utama lainnya, seperti Jepang atau Uni Eropa. Tetapi PBoC menghadapi pertanyaan yang sama tentang seberapa efektif kebijakan moneter saat ini. Hal itu memiliki implikasi signifikan bagi bank sentral, yang tampaknya mengambil sikap netral pada hari Senin.

"Bank sentral tidak ingin warga memiliki ekspektasi untuk inflasi yang lebih tinggi. Itu sebabnya, besar kemungkinan mereka tidak akan dengan cepat menurunkan kebijakan," kata Xu Chenxi, senior analyst of fixed income , dalam pernyataan bahasa China yang diterjemahkan oleh CNBC. “Kebijakan ini lebih mementingkan transmisi ke ekonomi riil. Jika ekonomi riil dapat memperoleh pembiayaan lebih mudah dari sebelumnya, atau tingkat pembiayaan menurun, maka kebijakan moneter tidak akan melepaskan sinyal penurunan suku bunga.”

Baca Juga: Beijing akan mencopot Pimpinan Hong Kong Carrie Lam?

Pada hari Senin (21/10), bank sentral China menetapkan suku bunga pinjaman baru yang sama persis untuk bulan Oktober dengan September, sebesar 4,2% untuk suku bunga satu tahun dan 4,85% untuk suku bunga lima tahun. Tingkat suku bunga, yang lebih dikenal sebagai LPR dan ditetapkan setiap bulan, diumumkan pada bulan Agustus sebagai cara untuk meningkatkan peran kekuatan pasar dalam menetapkan suku bunga, sambil menurunkan biaya keuangan.

“Menjaga LPR di level yang sama pada bulan Oktober mencerminkan sikap kebijakan moneter yang lebih netral. Selain itu, ada kemungkinan bahwa tren kenaikan baru-baru ini dalam inflasi mulai menjadi kendala pada kebijakan moneter juga," ujar kepala ekonom China International Capital Corp (CICC) Hong Liang dan analis Eva Yi dalam sebuah laporannya yang dirilis Senin seperti yang dikutip CNBC.

Masalah babi mengemuka...


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×