kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

China Tangguhkan Larangan Ekspor Galium dan Germanium ke AS hingga 2026


Minggu, 09 November 2025 / 15:06 WIB
China Tangguhkan Larangan Ekspor Galium dan Germanium ke AS hingga 2026
ILUSTRASI. Pemerintah China menunda larangan ekspor bahan penting seperti galium dan germanium ke AS. Langkah ini bertujuan perbaiki hubungan dagang.


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China mengumumkan penangguhan sementara larangan persetujuan ekspor barang “dual-use” atau barang dengan penggunaan ganda yang terkait dengan galium, germanium, antimon, dan bahan super-keras ke Amerika Serikat (AS).

Kementerian Perdagangan China (MOFCOM) dalam pernyataannya pada Minggu menyebut bahwa kebijakan penangguhan ini mulai berlaku segera dan akan berlaku hingga 27 November 2026.

Larangan tersebut sebelumnya diumumkan pada Desember 2024, sebagai bagian dari langkah Beijing memperketat kontrol ekspor bahan strategis yang memiliki potensi penggunaan militer dan teknologi canggih.

Baca Juga: Ekspor China Tumbang, Dampak Tarif Tinggi AS Mulai Terasa

Selain itu, China juga menangguhkan pemeriksaan ketat terhadap pengguna akhir dan tujuan akhir ekspor grafit ke AS. Aturan tersebut semula diberlakukan bersamaan dengan kebijakan pembatasan ekspor bahan “dual-use”.

Langkah Lanjutan Setelah Penangguhan Ekspor Rare Earth dan Baterai

Penangguhan terbaru ini datang hanya dua hari setelah China mengumumkan penghentian sementara sejumlah kontrol ekspor lainnya yang diberlakukan sejak 9 Oktober 2025.

Kebijakan sebelumnya mencakup pembatasan tambahan terhadap ekspor beberapa jenis mineral tanah jarang (rare earth) serta bahan baku baterai lithium, yang dianggap penting bagi industri energi hijau dan semikonduktor global.

Baca Juga: AS Larang Nvidia Jual Chip AI Versi Terbaru ke China, Beijing Respons Begini

Langkah ini menandai pelonggaran sementara ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia, di tengah upaya memperbaiki hubungan dagang yang memburuk dalam dua tahun terakhir.

Penangguhan larangan ekspor tersebut juga menjadi tindak lanjut dari kesepakatan antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya sepakat untuk mengurangi tarif dan menunda penerapan langkah-langkah dagang tambahan selama satu tahun.

Selanjutnya: Intip Rekomendasi Saham Pilihan untuk Perdagangan Senin (10/11)

Menarik Dibaca: Tanaman Herbal untuk Obat Sakit Perut, Redakan Nyeri dengan Pengobatan Rumahan!




TERBARU

[X]
×