kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

China Tingkatkan Kontrol Ekspor Barang dengan Penggunaan Ganda


Sabtu, 19 Oktober 2024 / 21:00 WIB
China Tingkatkan Kontrol Ekspor Barang dengan Penggunaan Ganda
ILUSTRASI. Pemerintah China akan menerapkan regulasi tentang kontrol ekspor barang-barang dengan penggunaan ganda.


Sumber: Xinhua,Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China akan menerapkan regulasi tentang kontrol ekspor barang-barang dengan penggunaan ganda, mulai 1 Desember 2024.

Kantor berita negara Xinhua seperti dilansir Reuters Sabtu (19/10) mengungkapkan, Perdana Menteri China Li Qiang telah menandatangani dekrit Dewan Negara tentang regulasi tersebut.

Menurut laporan Xinhua, regulasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan standarisasi kebijakan kontrol ekspor dan untuk meningkatkan kemampuan kontrol ekspor barang-barang yang dapat digunakan baik untuk keperluan sipil maupun militer.

Baca Juga: IMF: China Tak Bisa Lagi Andalkan Ekspor untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Regulasi baru tersebut memberlakukan sistem izin untuk ekspor barang-barang dengan penggunaan ganda dan membuat daftar barang-barang yang dibatasi. 

Eksportir barang-barang tersebut harus mengungkapkan pengguna akhir dan tujuan penggunaan barang-barang yang diekspor.

Amerika Serikat mengatakan Beijing mendukung upaya perang Rusia di Ukraina dengan memasok barang-barang dengan penggunaan ganda, termasuk mikroelektronika, yang dapat membantunya membuat senjata. 

Baca Juga: Banyak Warganya yang Takut Punya Anak, Ini yang Dilakukan China

Namun, China mengatakan tidak menyediakan persenjataan kepada pihak mana pun, dan bahwa perdagangan normal dengan Rusia tidak boleh diganggu.

Minggu ini, Washington memberikan sanksi kepada dua perusahaan China dan afiliasi Rusia yang terlibat dalam pembuatan dan pengiriman drone serang dan memperingatkan kedua negara untuk menghentikan kerja sama yang meningkatkan upaya perang Ukraina.

Selanjutnya: Rupiah Menguat 0,54% dakan Sepekan, Begini Proyeksinya untuk Pekan Depan

Menarik Dibaca: Master Bagasi Fokus Penuhi Kebutuhan Para Diaspora




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×