CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Christy Walton: Bangun pembangkit listrik ramah lingkungan (2)


Kamis, 22 September 2011 / 08:16 WIB
ILUSTRASI. Kurs pajak hari ini 18-24 November 2020, rupiah menguat terhadap seluruh mata uang./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/19/05/2020.


Sumber: Harian KONTAN, 17 juni 2011 | Editor: Catur Ari

Setelah suaminya meninggal, Christy Walton mendapat warisan dan harta yang berlimpah. Selain memiliki setengah saham dari Wal-Mart, kekayaan Christy juga berasal dari First Solar, sebuah perusahaan penghasil panel surya yang mengubah sinar matahari menjadi tenaga listrik. Bersama mendiang suami, Christy membesarkan First Solar. Mereka ingin memperbaiki kualitas lingkungan dan membuktikan diri sebagai perusahaan yang tak menghasilkan limbah dan emisi.

Pada tahun 1984, ada sebuah penemuan di bidang energi baru. Penemunya adalah seorang ilmuwan dan pengusaha yang memiliki Solar Sel Inc, perusahaan penghasil energi baru yang tak butuh biaya tinggi karena menggunakan sinar matahari.

John T. Walton, suami Christy Walton, pun tertarik untuk mengembangkan bisnis energi tersebut. Lantas, ia pun membeli Solar Sel Inc pada tahun 1999. Pasangan suami istri ini, kemudian memulai tahap uji coba. Pertama kali, mereka memproduksi telluride cadmium yang kemudian menjadi bahan dalam pembuatan sel surya film. Perusahaan itu pun berhasil membuat sebuah kaca film tipis.

Atas penemuan tersebut, John Walton mengubah nama perusahaannya menjadi First Solar. Tahun 2002, First Solar meluncurkan produk komersial yang pertama.

Setelah dikenal sebagai produsen kaca film, First Solar kemudian mengembangkan usahanya. First Solar juga membangun bahan alternatif bahan bakar dengan memanfaatkan tenaga matahari. Suami istri Walton juga turut menciptakan listrik yang berasal dari panel surya.

Christy yang menduduki jabatan strategis di First Solar belajar dari Wal-Mart untuk memproduksi barang ramah lingkungan. Ia berkomitmen, produknya harus bisa diterima oleh lingkungan.

Perusahaan yang berkantor pusat di Arizona ini berhasil mendapatkan proyek-proyek tenaga surya baik dari pengadaan, konstruksi hingga pemeliharaannya. Mereka pun berhasil menciptakan produk pengembangan tenaga surya dengan sistem integrator dan produsen listrik independen di Amerika Serikat (AS).

Meski Christy dan sang suami awalnya menciptakan produk dari First Solar untuk kebutuhan dalam negeri, produk pertamanya dalam pengembangan tenaga surya justru dilirik Jerman. Pada tahun 2000, First Solar menjadi kekuatan insentif sumber energi di Jerman. Penjualannya di AS baru meningkat setelah First Solar menciptakan produk lain, yakni pembangkit listrik tenaga surya.

Sayang, ketika diminta untuk membangun pusat tenaga listrik yang memanfaatkan tenaga matahari, Walton meninggal dalam kecelakaan pesawat. Christy pun menggantikan peranan sang suami yang menjadi jajaran dewan di First Solar. Pada tahun 2007 First Solar diminta untuk mengembangkan 40% pusat tenaga surya di AS.

Christy dan para pekerja di First Solar memiliki semangat bekerja keras. Mereka juga ingin memperbaiki kualitas lingkungan. First Solar membuktikan diri sebagai perusahaan ramah lingkungan karena tak menghasilkan emisi udara dan limbah.

Ditinggalkan sang suami tak membuat Christy berhenti. Wanita terkaya ke-10 di dunia ini mendorong terciptanya produksi kaca film tipis yang menggunakan teknologi canggih. Penggunaan kaca filmnya yang tipis akan menghemat energi listrik hingga 3,8 Gigawatt.

Kaca film ini juga berhasil mamperoleh sistem sertifikasi ISO karena kualitas dan memenuhi standar lingkungan. Selain produk kaca, Christy juga mendorong perusahaannya menyediakan solusi energi di bumi dengan memanfaatkan sumber daya alam dari matahari.

Setelah memproduksi berbagai macam produk, Christy juga menyarankan untuk mengumpulkan produk bekas untuk didaur ulang. Sehingga ketika kembali ke lingkungan, tak menjadi sampah. First Solar sendiri telah menjadi perusahaan besar yang telah go public pada tahun 2006. Pendapatan terakhirnya di tahun 2010 telah mencapai US$ 2,56 miliar dengan laba bersih US$ 664,2 juta.

(Bersambung)



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×