kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Citi Ramal Pertumbuhan Ekonomi Global Hanya Akan Ada di Bawah 2% pada Tahun 2023


Rabu, 30 November 2022 / 15:50 WIB
Citi Ramal Pertumbuhan Ekonomi Global Hanya Akan Ada di Bawah 2% pada Tahun 2023
ILUSTRASI. Logo Citibank. REUTERS/Athit Perawongmetha/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Citigroup memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan melambat hingga di bawah 2% pada tahun depan. Prediksi ini menggemakan proyeksi serupa oleh lembaga keuangan besar sebelumnya seperti Goldman Sachs, Barclays, dan J.P. Morgan.

Citigroup menyoroti tantangan lanjutan dari pandemi COVID-19 dan perang Rusia-Ukraina yang mendorong inflasi ke level tertinggi dalam beberapa dekade dan memicu pengetatan kebijakan yang agresif sebagai alasan di balik proyeksi tersebut.

"Kami melihat kinerja global kemungkinan diganggu oleh resesi yang bergulir sepanjang tahun depan," kata ahli strategi Citi, yang dipimpin oleh Nathan Sheets.

Mereka juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan turun lebih dari setengahnya menjadi 0,7% pada tahun 2023 dari proyeksi sebelumnya sebesar 1,9% pada tahun 2022.

Baca Juga: Pentagon: China akan Punya 1.500 Hulu Ledak Nuklir Pada 2035

Citigroup memprediksi inflasi AS akan 4,8% pada tahun depan, dengan tingkat suku bunga AS antara 5,25% dan 5,5%.

Mereka juga memprediksi Inggris dan zona Eropa akan jatuh ke dalam resesi pada akhir tahun ini karena menghadapi ruwetnya kendala energi di sisi penawaran dan permintaan, bersama dengan kebijakan moneter dan fiskal yang lebih ketat.

Sementara di China, Citi memprediksi pemerintah akan melunakkan kebijakan nol-COVID, yang bisa mendorong pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 5,6% tahun depan.

Pasar negara berkembang, sementara itu, diprediksi akan tumbuh 3,7%, dengan pertumbuhan India yang diprediksi sebesar 5,7% akan menjadi yang tertinggi di antara negara-negara ekonomi kuat lainnya.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×