Reporter: Uji Agung Santosa, Bloomberg, Reuters |
LONDON. Citigroup Inc akhirnya setuju menjual bisnis EMI Group secara terpisah senilai total US$ 4,1 miliar. Bisnis rekaman musik dijual ke Universal Music Group milik Vivendi SA senilai £ 1,2 miliar atau US$ 1,9 miliar. Sedangkan bisnis penerbitan atau publishing dijual ke Sony Corp seharga US$ 2,2 miliar.
Keputusan ini mengakhiri perebutan perusahaan rekaman berusia 114 tahun itu selama 9 bulan. EMI yang berbasis di London telah mengorbitkan beberapa artis dunia seperti Beatles, Katy Perry dan Coldplay. "Kedua perusahaan itu mengetahui dengan pasti bahwa aset EMI memang baik," kata Ben Rumley, Analis Enders Analysis.
EMI yang memiliki Abbey Road Studios menjadi milik Citigroup setelah Guy Hands tidak mampu membayar utangnya kepada Citigroup. Pada Februari 2011, Citigroup mengambil EMI dan memangkas utang perusahaan dari £ 3,4 miliar jadi £ 1,2 miliar.
Keputusan mengejutkan
Dengan kesepakatan ini, Citigroup setuju untuk bertanggung jawab pada pembayaran dana pensiun karyawan dan dana litigasi. Dana litigasi diperlukan karena ada kekhawatiran transaksi bakal ditolak oleh perusahaan-perusahaan musik independen dan kelompok perdagangan Eropa. "Kami sangat yakin transaksi ini akan disetujui regulator," kata Jean-Bernard Levy, Chief Executive Officer (CEO) Vivendi.
Kesepakatan penjualan ini cukup mengejutkan. Sebab, Vivendi dan Sony mampu mengalahkan tawaran dari Warner Music Group dan BMG Rights Management GmbH yang telah memimpin dalam berbagai proses sebelumnya.
Warner, perusahaan milik Len Blavatnik, telah menawarkan angka pembelian US$ 1,5 miliar sampai US$ 1,6 miliar untuk bisnis rekaman EMI. Sedangkan BMG yang dikendalikan KKR & Co menjadi pesaing Sony dengan tawaran senilai US$ 1,8 miliar sampai US$ 2 miliar untuk bisnis penerbitan.
Untuk membiayai transaksi ini, Vivendi akan menambah utang baru termasuk menjual unit bisnis non-inti senilai € 500 juta termasuk asetnya di perusahaan musik terbesar dunia, Universal Music. Sedangkan Sony didukung perusahaan pendanaan dari Abu Dhabi, Mubadala Development Co, termasuk dana US$ 500 juta dari Blackstone Group LP.
Bisnis musik menjadi sumber pendapatan terbesar kedua Sony setelah jasa keuangan selama tahun fiskal yang berakhir Maret 2011 . Layanan music streaming seperti Spotify dan Apple iTunes telah membantu perusahaan rekaman ini untuk meraih laba setelah kejatuhan penjualan CD musik. Inilah yang menarik banyak investor untuk masuk lagi.