Sumber: Bloomberg | Editor: Didi Rhoseno Ardi
CHARLOTTE. Melemahnya perekonomian Amerika Serikat (AS), membuat Bank of America Corp (BoA) kewalahan juga. Apalagi, belum lama ini, BoA baru saja mengakuisisi Merrill Lycnh & Co yang terancam bangkrut karena kering likuiditas. Alhasil, BoA harus mengeluarkan dana yang cukup besar. Hal ini yang kemudian membuat bank ketiga terbesar AS ini berencana memangkas jumlah karyawannya.
Kemarin, BoA mengumumkan untuk merumahkan pekerja sekitar 30.000 hingga 35.000 orang. Menurut manajemen BoA, kepastian mengenai berapa jumlah pekerja yang akan dipecat belum akan diputuskan hingga tahun depan. Saat ini, total jumlah pekerja BoA mencapai 307.000 orang. Angka tersebut sudah termasuk dengan 60.000 pekerja di Merrill Lycnh New York. Menurut Jurubicara BoA Scott Silvestri, jumlah pemangkasan karyawan besar-besaran akan terjadi pada tahun depan.
Manajemen BoA menjelaskan, seluruh unit bisnis beserta staff-nya akan terkena dampak atas permasalahan ini dan akan ada pemangkasan lebih banyak lagi akibat kondisi perekonomian yang masih bergejolak.
“Mereka mengatakan, meskipun kita melakukan efisiensi di bank manapun, pasti masih ada beban ekstra yang harus ditanggung. Mereka harus terus membuang lebih banyak pekerja agar tetap bisa mengapung,” jelas Christopher Whalen, managing director Institutional Risk Analytics.
Dengan demikian, BoA merupakan perusahaan yang paling akhir mengumumkan pengurangan jumlah karyawan di tengah krisis finansial terburuk sejak Great Depression. Sebelumnya, Citigroup juga berencana memulangkan 52.000 pekerja pada tahun depan.
Menurut Tony Plath, finance professor University of North Carolina, jumlah karyawan yang dirumahkan lebih tinggi dari yang diprediksi. “Hal ini akan berdampak pada kinerja bank secara keseluruhan, tidak hanya investment bank yang sebelumnya kita tahu bakal ada layoff,” ujar Plath.
Kabar ini juga turut mempengaruhi pergerakan saham BoA. Kemarin, di bursa New York, saham Bank of America turun US$ 1,78 atau 11% menjadi US$ 14,91. Itu artinya, sepanjang tahun ini, saham BoA sudah merosot sebesar 64%.