Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - GLASGOW. Perhelatan COP26 di Glasgow, Skotlandia telah usai pada Sabtu (13/11). Kesepakatan yang diraih dalam konferensi ini ialah menjaga batas pemanasan global tidak lebih dari 1,5 derajat celcius.
Komitmen untuk menghapus batubara yang termasuk dalam rancangan negosiasi sebelumnya, berujung pada penyelesaian dramatis setelah India didukung oleh China mengajukan keberatan atas kata-kata menghapus batubara.
Melansir BBC, Menteri iklim India Bhupender Yadav bertanya bagaimana negara-negara berkembang dapat berjanji untuk menghapus subsidi batubara dan bahan bakar fosil secara bertahap ketika mereka masih harus berurusan dengan agenda pembangunan dan pengentasan kemiskinan.
Pada akhirnya, klausul itu direvisi dan meminta negara-negara mempercepat upaya untuk menghentikan secara bertahap penggunaan batubara, bukan menghapusnya.
Presiden COP26 Alok Sharma mengatakan dia sangat menyesal terhadap peristiwa tersebut. BBC menyebutkan, Sharma menahan air mata ketika dia mengatakan kepada para delegasi bahwa sangat penting untuk melindungi perjanjian secara keseluruhan.
Baca Juga: Pakta Iklim Glasgow Sepakati Pengurangan Batubara
Perubahan kata menghapus menjadi menghentikan secara bertahap membuat sejumlah negara seperti Uni Eropa, Swiss, dan negara-negara kepulauan kecil lainnya yang terancam dengan naiknya permukaan laut menjadi kecewa.
Menteri lingkungan Swiss Simonetta Sommaruga mengatakan, pihaknya ingin mengungkapkan kekecewaan mendalam mengenai bahasa yang disepakati, tentang subsidi batubara dan bahan bakar fosil, semakin dipermudah.
"Ini tidak akan membawa kita lebih dekat ke 1,5C, tetapi membuatnya lebih sulit untuk mencapainya," ujarnya.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson berharap dunia akan melihat kembali COP26 di Glasgow sebagai awal dari akhir perubahan iklim.
"Masih banyak yang harus dilakukan di tahun-tahun mendatang. Tapi kesepakatan hari ini adalah langkah maju yang besar dan, secara kritis, kami memiliki kesepakatan internasional pertama untuk mengurangi batubara dan peta jalan untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat," ujar Johnson.
Sebagai bagian dari perjanjian, negara-negara akan bertemu tahun depan untuk menjanjikan pengurangan karbon besar-besaran lebih lanjut dengan tujuan mencapai tujuan 1,5 derajat celcius.
Jika suhu global naik lebih dari 1,5C, para ilmuwan mengatakan Bumi kemungkinan akan mengalami efek parah seperti jutaan orang terkena panas ekstrem.
Persoalan keuangan juga menjadi masalah yang diperdebatkan selama konferensi. Presiden COP26 Alok Sharma mengatakan sekitar $ 500 miliar akan dimobilisasi pada tahun 2025.