Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Menurut penghitungan Reuters, angka kematian akibat virus corona di Amerika Serikat melonjak melewati 70.000 pada hari Selasa (5/5/2020).
Sementara, data yang sama menunjukkan, hampir 1,2 juta orang di Amerika Serikat sudah dinyatakan positif Covid-19. Angka ini melebih dari total gabungan wabah terbesar berikutnya di Spanyol, Italia, Inggris, Prancis dan Jerman.
Sementara itu, sebuah model penelitian yang dilakukan oleh University of Washington https://covid19.healthdata.org/united-states-of-america yang sering dikutip oleh para pejabat Gedung Putih pada hari Senin, menunjukkan adanya angka kematian bisa naik hampir dua kali lipat menjadi 134.000 kasus kematian pada 4 Agustus.
Baca Juga: Trump: AS segera melaporkan tentang asal muasal virus corona
Revisi tersebut mencerminkan "mobilitas yang meningkat di sebagian besar negara bagian AS" seirinag adanya pelonggaran penutupan bisnis dan kebijakan lockdown.
Proyeksi yang direvisi bertepatan dengan pengungkapan perkiraan administrasi internal Trump yang memperkirakan lonjakan korban jiwa menjadi 3.000 per hari pada akhir Mei, naik dari sekitar 2.000 yang sekarang dalam penghitungan Reuters.
Baca Juga: Wakil Gubernur The Fed meramal pengangguran AS bisa naik ke tingkat terburuk
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, wabah virus corona AS lebih mematikan daripada musim flu apa pun sejak 1967 saat sekitar 100.000 orang Amerika meninggal. Angka kematian Covid-19 di Amerika Serikat juga lebih tinggi dibandingkan dengan 58.220 warga Amerika yang terbunuh selama 16 tahun keterlibatan militer AS di Perang Vietnam.
Lintasan COVID-19 saat ini jauh dari flu Spanyol 1918, yang menewaskan 675.000 orang Amerika.
Belum ada pengobatan atau vaksin yang tersedia untuk virus corona, sementara vaksin flu tersedia secara luas bersama dengan perawatan.