Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
Kekhawatiran lain bagi pemberantasan kasus corona di Korea Selatan adalah jumlah kasus impor yang terus meningkat. Ini juga menandai tambahan dua digit angka selama 27 hari berturut-turut.
Kasus-kasus terkait dapat semakin meningkat ketika negara itu berencana untuk membawa pulang warga negara mereka dari Irak yang masih dilanda pandemi virus corona.
Pemerintah Korea Selatan memang sudah berencana untuk membawa pulang 290 warga Korea Selatan dari negara Timur Tengah pada Jumat (24/7) dengan mengirimkan dua penerbangan charter.
"Untuk mencegah penyebaran virus, kami berencana untuk memisahkan kursi di antara mereka yang memiliki gejala Covid-19 dan mereka yang tidak ada," kata Wakil Menteri Kesehatan Kim Ganglip dalam sebuah pengarahan rutin.
Baca Juga: Uji coba vaksin corona buatan China di Brasil masuki tahap akhir
Korea Selatan juga telah meminta kedatangan warga asing dari enam negara berisiko tinggi untuk menyerahkan hasil tes virus. Warga asing juga masih harus menjalankan karantina selama dua minggu dan menjalani tes Covid-19 terpisah.
Sejauh ini, ada delapan kedatangan dari negara-negara tersebut yang kemudian dinyatakan positif virus corona di Korea Selatan meskipun sudah menyerahkan bukti negatif. Namun, otoritas kesehatan mengatakan, tidak mungkin kasus seperti itu mengarah pada infeksi lokal.
Dari 34 kasus impor yang dilaporkan hari ini, 11 di antaranya berasal dari Uzbekistan, diikuti oleh Filipina dengan tujuh kasus dan Amerika Serikat dengan lima kasus positif.
Otoritas kesehatan menambahkan, seorang pelaut Rusia di atas kapal yang berlabuh di kota Busan juga sudah dinyatakan positif Covid-19. Otoritas kesehatan melakukan tes pada 22 orang di atas kapal pada hari Selasa.
Selama sebulan terakhir, Korea Selatan telah mendeteksi 43 kasus virus corona dari kapal Rusia yang berlabuh di Busan.