Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
Kasus impor, yang pernah menjadi sumber utama kasus virus di Korea Selatan, sebelum akhirnya jatuh ke angka satu digit di awal bulan lalu setelah adanya cek karantina yang diperkuat di bandara.
Tetapi kasus-kasus seperti itu telah memantul kembali ke angka dua digit sejak pertengahan Juni karena kasus-kasus virus global telah muncul kembali di tengah berkurangnya penguncian.
Infeksi kluster sporadis di seluruh negeri juga terus membebani upaya negara untuk menahan penyebaran Covid-19, dengan sebagian besar terkait dengan fasilitas keagamaan dan pengecer dengan skema door to door.
Seoul, yang padat penduduk menyumbang sebagian besar infeksi lokal di bulan lalu. Tetapi kini wabah virus terus menyebar dan dilaporkan sudah masuk wilayah lain di Negeri Ginseng itu.
Baca Juga: Australia memperketat pembatasan di tengah wabah Covid-19 gelombang kedua
Dari kasus-kasus yang ditularkan secara lokal, 11 kasus dilaporkan di wilayah Seoul dan sekitarnya.
Kasus-kasus yang diikat ke rumah sakit di Gwangmyeong, selatan Seoul, bertambah lima pada Senin siang.
Kota Gwangju, di barat daya melaporkan tidak ada kasus baru untuk pertama kalinya dalam 17 hari. Kota ini baru-baru ini muncul sebagai sarang baru wabah virus di luar Seoul. Kasus-kasus yang terkait dengan bisnis door to door di Gwangju mencapai 140.
Selain itu, ada dua kasus dilaporkan di Provinsi Jeolla Utara yang berada di wilayah barat daya negara itu dan satu kasus di provinsi Chungcheong Utara.
KCDC mengatakan, infeksi lokal baru-baru ini sedikit mereda di Seoul dan daerah metropolitan yang berdekatan, tetapi infeksi kluster terus meningkat di wilayah tengah dan barat daya.