Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
Wakil Menteri Kesehatan Kim Ganglip mengatakan, pihak berwenang akan lebih memperketat aturan jarak sosial kecuali laju infeksi baru di wilayah metropolitan Seoul stabil pada akhir pekan ini.
Untuk membantu memperlambat penyebaran virus di kawasan ibu kota, otoritas kesehatan membentuk satuan tugas pemerintah, lanjut Kim.
Baca Juga: Kasus corona di Korea Selatan melonjak, Presiden Moon: Negara dalam situasi gawat!
Kim meminta orang-orang di ibu kota yang lebih besar untuk tinggal di rumah dan menghindari pertemuan yang tidak perlu, memperingatkan bahwa, "Infeksi baru di daerah itu dapat terjadi kapan saja dan di mana saja."
Korea Selatan mengalami ratusan infeksi baru setiap hari di kota tenggara Daegu pada akhir Februari dan awal Maret, tetapi wabah itu dapat dikendalikan.
Kim mengatakan, situasi di daerah ibu kota lebih buruk daripada di Daegu. Hal ini terjadi karena pemerintah kesulitan melacak orang yang melakukan kontak dengan pasien.
Infeksi klaster sporadis tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, dengan kebanyakan kasus ditelusuri ke gereja-gereja kecil dan menengah di wilayah sekitar Seoul.
Infeksi yang terkait dengan Gereja Sarang Jeil di kawasan utara Seoul yang melonjak menjadi 249 pada Minggu siang. Sementara kasus yang terkait dengan Gereja Woori Jeil di Yongin, selatan Seoul, meningkat menjadi 126. Otoritas lokal telah memerintahkan jemaat gereja untuk menggunakan tes Covid-19.
Infeksi sporadis juga telah dilaporkan dalam beberapa hari terakhir dari waralaba makanan cepat saji Lotteria, sebuah perusahaan investasi, perkantoran, sekolah, dan kedai kopi.
Baca Juga: Kasus corona melejit, Korsel tingkatkan pedoman jarak sosial ke level 2 di Seoul
Korea Selatan, sementara itu, melaporkan tidak ada korban jiwa tambahan, sehingga angka kematian mencapai 305. Tingkat kematian adalah 1,99 persen.
Jumlah total orang yang dibebaskan dari karantina setelah pulih total mencapai 13.917, naik tujuh dari hari sebelumnya.