Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
Pemerintah juga sudah menutup sebagian dari kompleks pemerintah di pusat kota Seoul selama akhir pekan. Ini dilakukan setelah seorang pelayan publik dipastikan terinfeksi virus pada Jumat lalu. KCDC melakukan tes virus pada 57 orang yang melakukan kontak dengan pasien, yang semuanya dinyatakan negatif untuk virus tersebut.
KCDC melanjutkan, seorang pembelot yang diduga melarikan diri ke Korea Utara diduga terinfeksi virus corona.
Media Korea Utara mengklaim, Minggu (26/7), seorang pembelot pulang dari Korea Selatan dengan gejala virus, mendorong negara itu untuk mengadopsi "sistem darurat maksimum" terhadap virus corona.
"Orang itu tidak terdaftar sebagai pasien Covid-19 atau diklasifikasikan sebagai orang yang bersentuhan dengan pasien virus," kata Yoon.
Baca Juga: Singapura kembangkan alat tes virus corona kilat, hasil keluar dalam 36 menit
Dia menambahkan, KCDC melakukan tes virus pada dua orang yang memiliki kontak dekat dengan pembelot, dan keduanya diuji negatif untuk virus tersebut.
Militer Korea Selatan mengatakan, pembelot itu diyakini telah menyeberang perbatasan dari pulau perbatasan barat Gwanghwa setelah melalui saluran pembuangan di bawah pagar kawat berduri untuk menghindari penjaga perbatasan Korea Selatan.
Korea Selatan memberikan lampu hijau untuk semua pertemuan gereja pada hari Jumat. Setelah, selama dua minggu sebelumnya, pertemuan selain kebaktian biasa telah dilarang di tengah peningkatan infeksi kluster yang berasal dari gereja.
Penonton juga diizinkan menghadiri acara olahraga selama akhir pekan secara terbatas, dimulai dengan pertandingan bisbol.