Sumber: Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sebelumnya, Itaewon muncul sebagai sarang infeksi kluster, dengan jumlah kasus yang dikaitkan dengan bar dan klub di distrik itu mencapai setidaknya 170 hingga kemarin.
Kemunculan kluster ini terjadi setelah seorang pria berusia 29 tahun dinyatakan positif pada 6 Mei setelah mengunjungi lima klub di distrik tersebut pada awal Mei.
Meskipun ada penurunan pada infeksi yang terkait dengan klub, otoritas kesehatan masyarakat tetap waspada terhadap apa yang mereka sebut "penyebar tersembunyi".
Kasus lain yang juga mendapat perhatian adalah setelah seorang pasien asal Vietnam berusia 32 tahun yang dites positif Minggu (17/5) telah mengunjungi klub malam di Bucheon, sebelah barat Seoul, awal bulan ini.
Di sisi slain, Negeri Ginseng ini menambahkan empat lagi kasus impor. Dilaporkan tidak ada kematian tambahan, sehingga jumlah kematian menjadi 263. Tingkat kematian di Korea Selatan adalah 2,38%.
Baca Juga: Gara-gara corona, jumlah penonton bioskop di Korea Selatan turun ke rekor terburuk
Jumlah orang yang dibebaskan dari karantina setelah pemulihan penuh mencapai 9.938, naik 34 dari hari sebelumnya.
Negara itu, dengan populasi lebih dari 50 juta, telah melakukan 765.574 tes sejak 3 Januari, termasuk 12.363 pada hari sebelumnya.
Ketika kasus-kasus yang terkait dengan klub melambat, negara itu akan membuka kembali sekolah-sekolah pada hari Rabu (20/5) mulai dari siswa-siswa sekolah menengah atas sebagaimana dijadwalkan.
Korea Selatan mengganti skema "karantina kehidupan sehari-hari" pada 6 Mei untuk memungkinkan warga melakukan kegiatan sosial dan ekonomi di bawah aturan karantina.
KCDC mengatakan akan menyusun langkah-langkah karantina spesifik yang dapat diterapkan pada fasilitas yang sangat padat, berdasarkan risiko penyebaran virus. Otoritas kesehatan mengatakan mereka sedang mempertimbangkan pengenaan pedoman karantina inti pada fasilitas tersebut.