Sumber: Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Infeksi harian virus corona di Korea Selatan tetap di bawah 20 untuk hari keempat berturut-turut setelah adanya penurunan tajam dalam infeksi kluster yang terkait dengan Itaewon, sebuah distrik kehidupan malam di Seoul.
Selasa (19/5), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan, ada 13 kasus baru yang terdeteksi pada Senin (18/5). Dari jumlah tersebut, sembilan kasus merupakan infeksi lokal.
Walau mendapat mendapat angin segar dari jumlah infeksi kluster Itaewon yang turun, tetapi Korea Selatan juga sedang menghadapi potensi infeksi massal lainnya, yang satu ini terkait dengan sebuah rumah sakit besar di Seoul.
Baca Juga: Bikin China berang, koalisi 62 negara termasuk Indonesia dorong penyelidikan corona
Hal tersebut terjadi setelah empat perawat di Samsung Medical Center, sebuah rumah sakit umum besar di Seoul, dinyatakan positif virus corona.
Walikota Seoul Park Won-soon mengatakan, ini adalah pertama kalinya pekerja medis dari salah satu dari lima rumah sakit umum utama di Korsel itu terinfeksi Covid-19.
Park mengatakan, 265 dari 277 orang, termasuk petugas kesehatan dan pasien, yang melakukan kontak dengan perawat yang terinfeksi, sedang diperiksa virusnya. Dia pun menambahkan bahwa sebagian rumah sakit telah ditutup sementara.
Rute infeksi untuk kasus ini tetap tidak diketahui. Perawat yang terinfeksi pertama tidak mengunjungi klub malam di Itaewon atau melakukan kontak dengan pengunjung ke lingkungan multikultural.
"Kami mendesak warga untuk menerapkan langkah-langkah karantina dalam rutinitas sehari-hari mereka seolah-olah kami melonggarkan penjagaan kami terhadap virus, infeksi baru dapat terjadi kapan saja," kata Yoon Tae-ho, seorang pejabat kesehatan senior, dalam sebuah briefing.
Sebelumnya, Itaewon muncul sebagai sarang infeksi kluster, dengan jumlah kasus yang dikaitkan dengan bar dan klub di distrik itu mencapai setidaknya 170 hingga kemarin.
Kemunculan kluster ini terjadi setelah seorang pria berusia 29 tahun dinyatakan positif pada 6 Mei setelah mengunjungi lima klub di distrik tersebut pada awal Mei.
Meskipun ada penurunan pada infeksi yang terkait dengan klub, otoritas kesehatan masyarakat tetap waspada terhadap apa yang mereka sebut "penyebar tersembunyi".
Kasus lain yang juga mendapat perhatian adalah setelah seorang pasien asal Vietnam berusia 32 tahun yang dites positif Minggu (17/5) telah mengunjungi klub malam di Bucheon, sebelah barat Seoul, awal bulan ini.
Di sisi slain, Negeri Ginseng ini menambahkan empat lagi kasus impor. Dilaporkan tidak ada kematian tambahan, sehingga jumlah kematian menjadi 263. Tingkat kematian di Korea Selatan adalah 2,38%.
Baca Juga: Gara-gara corona, jumlah penonton bioskop di Korea Selatan turun ke rekor terburuk
Jumlah orang yang dibebaskan dari karantina setelah pemulihan penuh mencapai 9.938, naik 34 dari hari sebelumnya.
Negara itu, dengan populasi lebih dari 50 juta, telah melakukan 765.574 tes sejak 3 Januari, termasuk 12.363 pada hari sebelumnya.
Ketika kasus-kasus yang terkait dengan klub melambat, negara itu akan membuka kembali sekolah-sekolah pada hari Rabu (20/5) mulai dari siswa-siswa sekolah menengah atas sebagaimana dijadwalkan.
Korea Selatan mengganti skema "karantina kehidupan sehari-hari" pada 6 Mei untuk memungkinkan warga melakukan kegiatan sosial dan ekonomi di bawah aturan karantina.
KCDC mengatakan akan menyusun langkah-langkah karantina spesifik yang dapat diterapkan pada fasilitas yang sangat padat, berdasarkan risiko penyebaran virus. Otoritas kesehatan mengatakan mereka sedang mempertimbangkan pengenaan pedoman karantina inti pada fasilitas tersebut.