Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Penjualan Adidas di China telah kembali mengalami pertumbuhan lebih tinggi dari yang diperkirakan perusahaan setelah kebijakan lockdown. Sementara di Eropa dan Amerika, Adidas sudah kembali membuka bisnisnya secara bertahap.
Adidas telah terjebak dalam target yang dibuat perseroan pada April bahwa kuartal II tahun ini penjalaan akan turun 40% dan laba operasi turun lebih dari 100 juta euro atau sekitar US$ 112,05 juta.
Baca Juga: Kejaksaan Korea Selatan kembali minta surat penangkapan ahli waris Samsung Group
Pertumbuhan penjualan di China tersebut disampaikan manajemen Adidas dikutip Reuters, Kamis (4/6). Namun, hasil final kuartal II akan diumumkan pada 6 Agustus mendatang.
Analis Jefferies James Grzinic mengatakan rebound-nya penjualan di China akan membuat penjualan Grup Adidas di triwulan kedua akan mendekati 40%, tidak akan turun sebesar yang diperkirakan sebelumnya.
Meskipun trafik ke toko-toko di pinggiran Cina masih bawah tahun lalu di bulan Mei, Adidas mengatakan hal itu diimbangi dengan kenaikan penjualan lewat e-commerce, sehingga akan meningkatkan pendapatan secara keseluruhan. Saingannya, Nike juga mengatakan pada bulan lalu bahwa lalu lintas belanja di toko di wilayah China masih turun.
Adidas saat ini memproyeksi penjualan kuartal kedua di China bakal ada di level yang sama dengan tahun lalu. Perusahaan ini pada bulan April memperkirakan, pemulihan penuh di China baru akan terjadi di akhir kuartal II.
Baca Juga: Jubir Tiongkok: Kedaulatan China di Laut China Selatan tidak akan diubah!
Sebelum pandemi coronavirus, pinggiran China telah menjadi wilayah yang paling menguntungkan bagi Adidas dengan penjualan paling pesat, tumbuh 15% tahun 2019.